"Arjen Robben dan Rahasia Kepala Botaknya"
Arjen Robben! Sejak kecil, dia sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam sepak bola. Dribelnya cepat, tembakannya akurat, dan kecepatan larinya seperti kilat. Namun, ada satu hal yang membuatnya berbeda dari pemain lain---Arjen selalu berpikir terlalu keras sebelum melakukan sesuatu di lapangan.
Saat menerima bola, otaknya langsung bekerja seperti komputer super canggih.
"Haruskah aku mengoper ke kanan atau kiri? Bagaimana kalau lawan menutup ruang? Kalau aku dribel, sudut tembaknya masih bagus tidak? Bagaimana kalau aku crossing, apakah rekan setimku bisa menyundul bola dengan baik? Kalau aku menembak, harus pakai punggung kaki atau dalam kaki?"
Begitulah isi kepala Arjen setiap detik di pertandingan. Dia berpikir begitu dalam, sampai-sampai otaknya bekerja lebih keras daripada mesinnya sendiri.
Dan akibatnya? Satu per satu rambut di kepalanya mulai rontok!
Pelatihnya mulai curiga. "Robben, kau masih muda, kenapa kepalamu semakin botak?"
Arjen hanya tersenyum kecut. Dia tahu, setiap kali dia berpikir keras tentang strategi, tentang bagaimana mencetak gol yang indah, rambutnya perlahan gugur seperti daun di musim gugur.
Namun, ada sisi positifnya! Karena dia terlalu sibuk berpikir, akhirnya dia menemukan jurus andalannya---cut inside dan tendangan melengkung ke tiang jauh. Dia menyadari bahwa trik itu adalah cara paling efektif untuk mencetak gol. Sejak saat itu, dia tidak lagi banyak berpikir saat menggiring bola. Begitu melihat kesempatan, dia langsung melakukan gerakan khasnya: dari sayap kanan, menusuk ke dalam, lalu melepaskan tembakan melengkung yang tak bisa dijangkau kiper.
Akhirnya, Arjen Robben menjadi legenda sepak bola dunia. Kepalanya mungkin botak, tetapi dia punya otak yang brilian!