Mohon tunggu...
Boby Hernawan
Boby Hernawan Mohon Tunggu... ordinary man

...sedang belajar kehidupan ...

Selanjutnya

Tutup

Trip

Wisata Keliling Turki dengan Sewa Mobil Self Drive 12 Hari

7 April 2025   21:57 Diperbarui: 7 April 2025   21:57 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Garam, Konya - dokumentasi pribadi

Hal yang menarik adalah jika terjadi beberapa hari tidak ada penerbangan balon udara karena cuaca, maka permintaan tiket (demand) atas balon udara menjadi sangat tinggi, maka harga tiket akan naik lumayan mahal untuk hari-hari berikutnya saat cuaca memungkinkan. Disini konsumen harus membayar harga yang jauh lebih mahal. Untuk itu, praktik yang lazim berlaku adalah jika tiket terkena kondisi cancellation karena factor cuaca, maka akan dikembalikan uang/dananya terlebih dahulu oleh provider, dan konsumen harus booking atau membeli tiket baru lagi untuk hari H yang baru. Di lapangan, pengamatan kami banyak turis yang terpaksa extend (memperpanjang stay) di hotel-hotel di Cappadocia demi untuk bisa terbang saat cuaca clear/memungkinkan bagi balon udara, dan terpaksa membeli tiket balon udara dengan harga yang lebih mahal lagi.

Pengalaman kami, kami mengalami penundaan hanya satu hari, dimana kami sudah beli tiket secara online dan mendapat notifikasi penundaan sore hari sebelum besok hari H, dan langsung mendapat proses refund melalui kartu kredit. Untung saja penundaan ini tidak mengganggu periode jadwal stay kami di Cappadocia, sehingga tidak perlu memperpanjang stay di hotel. Yang kami lakukan adalah segera mendatangi agen-agen wisata di lokasi sekitar kami menginap untuk booking pada hari berikutnya dengan harga yang tentunya lebih mahal dibandingkan online, namun paling tidak jika terkena cancellation karena cuaca, proses refund langsung secara tunai. Saran kami, saat ke Cappadocia, prioritaskan untuk beli tiket balon udara (baik online atau di agen wisata di lokasi) untuk jadwal terbang pada kesempatan pertama setelah kita tiba di Cappadocia.  Balon udara di Cappadocia juga hanya tersedia saat matahari terbit sampai dengan pukul 8 pagi, sehingga ini juga menambah keterbatasan supply aktivitas wisata ini.

Balon Udara Fajar, Cappadocia - dokumentasi pribadi
Balon Udara Fajar, Cappadocia - dokumentasi pribadi
Penggunaan Bahasa Inggris
Secara umum masyarakat Turki belum terbiasa berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris, sehingga sedikit banyak menambah tantangan dalam perjalanan keliling Turki kami. Namun tidak perlu kuatir, banyak aplikasi yang menyediakan translasi Bahasa dan dapat kita pakai untuk membantu berkomunikasi. Untuk daerah destinasi wisata, Bahasa Inggris sudah banyak digunakan, baik oleh penjaga loket, agen wisata maupun papan informasi yang tersedia.

Makanan
Tentunya makanan yang banyak tersedia adalah makanan lokal Turki (kebab/doner/wrap, daging atau ayam, dengan kombinasi utama kentang, nasi sangat terbatas).  Adapaun restaurant fast food global telah banyak tersedia juga di Turki. Sedangkan untuk di daerah-daerah wisata, sudah terdapat banyak restaurant yang menyediakan makanan yang lebih internasional.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM)
Di Turki, tersedia banyak sekali stasiun pengisian bahan bakar, dari chain perusahaan global atau lokal, baik itu jenis bensin atau solar/diesel, baik di kota, pinggir kota ataupun jalan bebas hambatan, serta selalu disertai dengan minimarket dan fasilitas penunjangnya. Pengalaman kami, mengisi BBM di Turki selalu dilayani oleh petugas, kita tinggal menyebutkan jenis BBM-nya (benzin atau diesel), dan kemudian yang paling mudah tinggal bilang "full". Setelah selesai diisikan BBM, ada 2 cara pembayaran: jika bayar cash langsung ke petugas tersebut dan mendapat receipt, atau jika bayar memakai kartu kita bawa receipt-nya ke dalam kasir di minimarket dengan menyebutkan nomor pompa mesin BBM-nya (misal no. pompa 1, atau 2 dsb-nya -- biasanya nomor tertera di dekat mesin dispenser BBM, harus di-cek dulu sebelum ke kasir). Setelah bayar pakai kartu di kasir, dapat 2 receipt, satu untuk kita dan satu diserahkan ke petugas BBM-nya. Saat kami berkeliling di Turki, rata-rata harga bensin (RON 95 -- RON minimum yang tersedia di Turki) adalah TRY 46 = Rp 20.400,- per liter.

Setir Kiri Lajur Kanan, Batasan Kecepatan, Speed Camera
Tentunya kalau kita terbiasa mengendarai mobil setir kanan dan lajur kiri, diperlukan pembiasaan sebentar dalam mengendarai mobil di Turki. Yang mungkin perlu penekanan adalah saat berkendara memasuki perempatan berbentuk Bundaran (round-about) dimana tidak ada lampu merah. Aturan umum (global) yang berlaku untuk setir kiri adalah: kita harus mengalah dari traffic apapun yang datang dari sisi kiri (sisi pengemudi) dengan cara berhenti dulu, baru setelah clear (tidak ada incoming traffic dari sisi kiri) maka baru kita melaju memasuki bundaran.

Namun berdasarkan pengalaman kami di Turki, aturan ini juga tetap berlaku, namun terdapat aturan yang berbeda untuk round-about yaitu jika terdapat tanda/sign STOP (DUR) di sisi kita saat memasuki bundaran, maka kita harus stop terlebih dahulu, mengalah dari incoming traffic khususnya yang dari sisi kiri. Baru setelah clear, kita masuk melaju ke bundarannya. Berdasarkan pengalaman kami, penumpang di sisi kanan pengemudi mempunyai peran penting untuk selalu membantu mengingatkan dan membantu membaca rambu-rambu lalu lintas yang ada.

Adapun batas kecepatan di Turki (menggunakan km/h) juga bervariasi tergantung jenis jalan yang dilalui. Apabila di dalam kota, rata-rata adalah 30-50 km/h, di jalan luar kota 70-90 km/h, dan di jalan bebas hambatan rata-rata 90 -- 140 km/h. Banyak terdapat speed camera yang dipasang sehingga perlu hati-hati untuk mematuhi batas kecepatan dan demi keselamatan dalam berkendara.

Pemeriksaan oleh Polisi/Petugas
Dari pengalaman perjalanan kami di Turki, sangat umum polisi/otoritas memberhentikan kendaraan yang melintas di jalan untuk cek kelengkapan surat (biasanya hanya SIM dan STNK kendaraan -- mobil di Turki juga ada STNK-nya). Kami sendiri hanya sekali mengalami pemeriksaan ini, yaitu saat keluar dari rest area di jalan tol, dimana hanya menunjukkan SIM (Indonesia dan Internasional) dan STNK mobil.

Penutup
Pengalaman berkeliling dan berwisata self drive keliling Turki ini kami lakukan pada akhir bulan Maret -- awal April 2025, dimana Turki baru memasuki musim semi dengan udara yang masih tergolong dingin dan tren wisatawan low season. Kami tidak menceritakan secara detil keindahan obyek-obyek wisata yang ada karena informasi ini sangat mudah diperoleh sendiri secara audio visual, misal melalui youtube. Kami juga tidak memberikan informasi harga-harga karena besaran/nilai harga adalah relatif dari kacamata kita masing-masing. Apa yang kami sampaikan adalah hal-hal kecil dan tips praktikal yang mungkin berguna bagi kita semua, dan murni pengalaman kami di lapangan pada saat periode perjalanan tersebut.
Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Selamat berpetualang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun