Mohon tunggu...
Bobby Triya Megananda
Bobby Triya Megananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Opini: Dua Sisi dari Implementasi Kebijakan Kurikulum Merdeka

17 Oktober 2022   09:45 Diperbarui: 17 Oktober 2022   10:03 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yaitu Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana sebuah konten menjadi lebih optimal ketika diterapkan.

Hal tersebut agar siswa atau peserta didik dapat memiliki waktu yang lebih untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini seorang pengajar memiliki kebebasan untuk memilih berbagai perangkat ajar yang digunakan. sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar serta minat peserta didik.

Saat ini di beberapa sekolah di Indonesia sudah mulai beralih menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar.  Kurikulum Merdeka Belajar diluncurkan sebagai salah satu penanggulangan dari dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan pendidikan di Indonesia mengalami learning loss atau ketertinggalan. Oleh karena itu, Kurikulum Merdeka Belajar ini adalah bentuk evaluasi dari kurikulum sebelumnya yakni Kurikulum 2013.

Jika dibandingkan dengan Kurikulum 2013, Kurikulum Merdeka Belajar memiliki banyak keunggulan dalam penerapannya. Meskipun memiliki keunggulan yang banyak, Kurikulum Merdeka Belajar dalam penerapanya pasti juga memiliki kekurangan.

KELEBIHAN MENGGUNAKAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

Mengutamakan pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skills dan karakter siswa sesuai profil pelajar Pancasila.

Metode pembelajaran dalam kurikulum merdeka adalah pembelajaran berbasis proyek. Dimana dalam kegiatan dalam proses pembelajaran memanfaatkan pembuatan projek. Kegiatan ini biasanya tergantung pengajar ingin menggunakan sebuah projek apa dan biasanya disesuaikan dengan mata pelajaran di sekolah. 

Dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode pembuatan proyek siswa akan diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan eksplorasi, observasi, penilaian dan interpretasi. Yang mana diharapkan siswa memperoleh pengetahuan baru, keterampilan baru dan sikap sosial yang baik.

Salah satu pembelajaran berbasis proyek adalah dalam mata pelajaran PKWU. Dalam mata pelajaran PKWU siswa melakukan sebuah proyek yang bertemakan berwirausaha. 

Kegiatan ini, siswa diharapkan dapat menambah pengetahuan serta keterampilan mereka tentang bagaimana cara berwirausaha yang baik. Dengan adanya kegiatan berwirausaha disini siswa dapat mengerti apa saja yang perlu disiapkan sebelum berwirausaha, baik dari modal, alat yang dibutuhkan serta kesiapan menghadapi resiko-resiko yang muncul ketika berwirausaha.

Selain itu juga pembelajaran yang menerapkan berbasis proyek adalah seni budaya. Dalam mata pelajaran seni budaya siswa melakukan pameran hasil lukisan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun