Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kerusuhan Kanjuruhan, Buruknya Manajemen Penonton, dan Nasib Piala Dunia U-20 di Indonesia

2 Oktober 2022   10:55 Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:51 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerusuhan Kanjuruhan dan Nasib Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U20 -Surya Malang/Purwanto

Anonimitas di tengah massa suporter bisa berubah jadi aksi beringas. Persis seperti yang terjadi di GBLA dan Kanjuruhan. 

Pengalaman menonton langsung di Eropa

Hal berbeda diterapkan di negara-negara maju, misalnya di Jerman. Diterapkan pengawasan terhadap suporter yang membeli tiket masuk. Jumlah penonton dan tiket masuk sudah diatur agar tidak melebihi batas.

Penjualan tiket mengandaikan identitas pembeli. Anonimitas massa diusahakan tidak terjadi. Kamera pengawas (CCTV) dipasang di penjuru stadion. Petugas keamanan disesuaikan jumlahnya dengan proporsi penonton. 

Sementara di Kanjuruhan, oknum penonton anonim merajalela. Menyerang tim lawan dan petugas keamanan. Akhirnya petugas keamanan yang tak sebanding jumlahnya pun bereaksi dengan represif. 

Di antara para korban tewas, banyak yang belum dapat diidentifikasi. Mengapa? Karena mereka bagian dari massa anonim itu.

Anonimitas ini membuat penonton bisa leluasa masuk stadion tanpa harus membawa kartu identitas. Anonimitas membuat korban berjatuhan. 

Nasib Indonesia tuan rumah Piala Dunia U20

Tragedi kerusuhan Kanjuruhan memantik pertanyaan serius. Akankah Indonesia masih dipercaya FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U20?

Kapan Piala Dunia U20 dilaksanakan? Menurut jadwal, dari 20 Mei 2023 - 11 Juni 2023 Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Ajang yang menjadi sorotan dunia karena akan hadir para pemain muda calon bintang masa depan sepak bola dunia.

Jika FIFA mempelajari runtutan tragedi GBLA dan Kanjuruhan, bisa jadi FIFA menemukan bahwa Indonesia memiliki masalah serius dalam manajemen penonton di stadion.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun