Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan menjadi buah bibir setelah keberhasilannya membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020 belum lama ini.
Berstatus sebagai tim yang tidak diunggulkan, Indonesia justru lolos dari babak penyisihan grup sebagai juara grup B. Sayang, di final Garuda harus mengakui kematangan Tim Thailand.
Akan tetapi, harapan tinggi terus disematkan pencinta sepak bola pada Shin Tae-yong yang secara apik mampu meramu tim yang didominasi pemain belia.
Apa saja 3 kelebihan dan 3 kelemahan para pemain sepak bola Indonesia di mata Shin Tae-yong? Mengapa STY memilih jadi pelatih Indonesia meski ada tawaran menggiurkan dari China?
Ini 3 kelebihan pemain Indonesia menurut STY
Dirangkum dari wawancara STY dengan Deddy Corbuzier, STY mengakui 3 kelebihan pemain Indonesia.
Pertama, sangat potensial
STY tertarik melatih timnas Indonesia karena Indonesia memiliki pemain berbakat nan potensial. Ini dibuktikan sendiri oleh STY dengan keputusannya memainkan pemain-pemain potensial di ajang Piala AFF lalu.
Antara lain, ada Ramai Rumakiek, Ricky Kambuaya, Witan Sulaiman, Pratama Arhan, Elkan Baggot, dan Dewangga yang menjadi tulang punggung timnas dalam ajang di Singapura itu.
Kedua, sangat bersemangat
STY mengakui semangat para pemain Indonesia. Para tunas muda Garuda memiliki daya juang yang tinggi di tengah keterbatasan situasi persepakbolaan nasional.
Ketiga, cepat menyerap instruksi pelatih
STY juga mengapresiasi para pemain Indonesia yang cepat menyerap instruksi pelatih. Hal ini terbukti dengan cukup baiknya para pemain kita menerapkan strategi STY yang senang membuat lawan sulit menebak formasi Indonesia di Piala AFF lalu.
Ini 3 kekurangan pemain Indonesia menurut STY
Selain menyebut tiga kelebihan, STY juga menyebut ada tiga kelemahan pemain Indonesia:
Pertama, belum bermental profesional
Ini kelihatan antara lain ketika sebelum berlatih, waktu persiapan para pemain Indonesia sangat lama. Beda dengan para pemain Korea Selatan yang begitu turun dari bus langsung sigap bersiap diri untuk latihan dan laga.
Kedua, belum menjaga pola makan sehat ala atlet
Shin Tae-yong menyebut bahwa para pemain sepak bola Indonesia belum paham pentingnya menjaga pola makan sehat sebagai atlet profesional.Â
Keseimbangan antara karbohidrat dan protein belum terjaga. Mungkin jika dibahasakan dengan santai, STY mengkritik para pemain kita yang terlalu suka makan nasi goreng dan gorengan.
Ketiga, belum paham pentingnya weight training
STY tampak heran ketika para pemain Indonesia tampak belum paham pentingnya weight training bagi atlet sepak bola. Padahal permainan sepak bola mengandalkan kekuatan tubuh. Mustahil bersaing dengan tim lawan jika tubuh pesepakbola kita lemah.
Menurut voltathlethics.com, weight training atau latihan kekuatan penting bagi atlet di semua cabang olahraga. Bagi pemain sepak bola, weight training  merupakan prasyarat untuk kompetisi yang aman.Â
Para atlet, terutama atlet muda, harus kuat tubuhnya secara struktural dan dikondisikan untuk bersaing dengan aman. Jika salah satu pemain kurang siap, keselamatan dirinya dan peluang keberhasilan timnya dalam bahaya.
Ada tiga pokok penting dalam weight training, yaitu massa otot (muscle mass) plus durabilitas, daya kejut (explosiveness), dan pencegahan cedera (injury prevention).
Pengorbanan STY dan kriteria pemain yang diinginkan STY
Shin Tae-yong sebenarnya telah banyak berkorban demi menangani Timnas Indonesia. Dia kini tinggal di Jakarta, jauh dari keluarganya di Korea Selatan. Karena pandemi, STY kesulitan terbang ke negaranya untuk melepas rindu pada keluarganya.
Dear PSSI, Pertahankan Shin Tae-yong yang "Tega" Tolak Anak Sendiri
STY mengingingkan agar para pemain Indonesia belajar arti pengorbanan.Â
STY selalu berpesan, setiap pemain harus rela mengorbankan kepentingan pribadi demi kebaikan tim.
STY tidak ingin ada pemain yang terlalu ingin menonjolkan diri sampai mengorbankan kepentingan tim. Semua pemain yang ingin terpilih masuk timnas haruslah menyadari bahwa kepentingan bersama ada di atas kepentingan pribadi.
Kolaborasi dan kerendahan hati menjadi kunci untuk terbang tinggi. Gam sa ham nida, Coach Shin. Ulineun dangsin-eul salanghaeyo ^_^.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI