Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mari Hidup Sederhana dan Cinta Lingkungan dengan 5 Kiat YONO

18 Juni 2021   11:36 Diperbarui: 25 Juni 2021   02:00 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup sederhana dengan 5 Kiat YONO | Photo by Nataliya Vaitkevich from Pexels

"Ketika kita mengurangi barang yang kita miliki dan pada dasarnya 'mendetoks' rumah kita, hal ini memiliki efek detoksifikasi pada tubuh kita juga." (Marie Kondo)

Marie Kondo menjadi viral setelah bukunya, The Life Changing Magic of Tidying Up disambut baik oleh masyarakat dunia. Aneka kiat beberes rumah yang diterapkan Marie Kondo ternyata berdampak positif bagi banyak orang.

Salah satu dari metode KonMari yang ia perkenalkan adalah pastikan barang yang kita simpan sungguh kita sukai dan kita gunakan. Nah, sejatinya kiat ini juga selaras dengan prinsip YONO. Apa itu prinsip YONO? Bagaimana cara hidup sederhana dengan 5 kiat YONO?

Masyarakat konsumtif yang semakin gila belanja secara kompulsif

Lazimnya orang membeli barang karena sungguh-sungguh memerlukan produk tersebut. Akan tetapi, kini dengan membanjirnya toko daring (online shop), muncul pula tren pembelian kompulsif yakni saat orang membeli secara berlebihan dan tak terkendali karena mendapatkan kesenangan dengan membeli. 

Menurut Roser Granero dkk, perilaku pembelian kompulsif atau compulsive buying behavior (CBB) telah diakui sebagai gangguan kesehatan mental. 

Dikutip dari theconversation, penelitian terbaru menunjukkan bahwa perilaku pembelian kompulsif memengaruhi hampir 5% dari populasi orang dewasa di negara maju. Menariknya, pembelian kompulsif ini terutama dilakukan wanita muda dalam kelompok berpenghasilan rendah. 

Tren pembelian kompulsif ini terus meningkat, dengan perkiraan terbaru menunjukkan bahwa sekitar 14% warga dunia kini memiliki kondisi ringan pembelian kompulsif.

Coba saja amati dan sadari perilaku Anda saat berbelanja. Apakah Anda sungguh membeli suatu barang karena memerlukannya atau karena sedang ada diskon, terpengaruh teman yang sudah membeli, atau hanya karena Anda senang saat menyentuh tombol "beli" di aplikasi belanja daring?

Beberapa orang bahkan merasa sangat bahagia ketika kurir datang dan berteriak "Ada paket!" Sehari tanpa melihat-lihat dan memilih barang di toko daring seakan menjadi aneh bagi sebagian orang zaman kini. 

Nah, di tengah tren belanja kompulsif nan berlebihan ini, kita perlu hidup sederhana dan ramah lingkungan dengan prinsip YONO: You Only Need One atau "Anda Hanya Perlu Satu (Barang) Saja".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun