Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Anak Desa Juga Bisa, Kisahku Mengatasi Rasa Minder Kala Bersekolah di Kota

22 April 2021   11:50 Diperbarui: 23 April 2021   06:29 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah anak desa mengatasi rasa minder bersekolah di kota - Pexels.com

Akan tetapi, kembali rasa minder menghantuiku. Penyebabnya ada dua: Pertama, sebagian teman-teman kelasku anak orang kaya. Kedua, sebagian teman-temanku ikut les privat.

Aku ingat, suatu hari aku belajar kelompok di rumah seorang temanku. Rumahnya bagus sekali. Aku merasa canggung memasuki rumahnya.

Setelah selesai belajar kelompok, kami disuguhi roti keju yang enak sekali. Seumur-umur, baru kali itu aku memakan roti orang kaya :) Biasanya makan kue thiwul dan gatot dari singkong :)

Tentang les privat juga menjadi penyebab rasa minderku. Sebagian teman-temanku dibiayai orangtua untuk mengikuti les privat. Orang tuaku tidak punya biaya untuk membayar les privat untukku.

Pada masa aku SMP, mengikuti les privat memang semacam tren. Di mana-mana dipajang iklan les privat dan bimbingan belajar. Aku cuma melongo saja saat teman-teman sekelasku ikut bimbingan belajar. 

Teman-teman kelasku mendapat rumus-rumus ajaib dari bimbingan belajar. Mereka cepat sekali menjawab soal ujian dan ulangan. Aku biasa saja. Mengandalkan belajar di rumah tanpa bimbingan siapa-siapa.

Sekali lagi, aku menyikapi situasi minder itu dengan ketekunan. Aku ingin membuktikan, tanpa ikut les privat pun aku bisa dapat nilai bagus.

Aku tak putus asa. Aku pelajari kumpulan soal tahun-tahun lalu secara mandiri. Aku buat rangkuman. Kebetulan, saudari sepupuku punya buku-buku pelajaran yang bisa aku pinjam.

Jelang ujian nasional, aku buat sendiri semacam simulasi ujian. Aku kerjakan soal seolah-olah itu soal ujian nasional. Ini aku buat tanpa ada bimbingan dari guru les. 

Syukur pada Tuhan, sekali lagi Tuhan memberikan anugerahnya. Nilai ujian akhirku tidak sangat tinggi tetapi juga tidak mengecewakan. Sedikit naik dari rata-rata nilaiku saat lulus SD. 

Sementara itu, beberapa teman kelasku yang anak orang berada dan ikut les privat nilainya justru di bawahku. Tampak beberapa dari mereka sangat kecewa dengan nilai yang didapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun