Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jutaan Kebaikan Pasutri Tjiptadinata yang Belum Kita Ketahui

11 Januari 2021   15:56 Diperbarui: 11 Januari 2021   16:05 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama rekan-rekan di Bandung - dok Tjiptadinata Effendi

Kita tahu, perjalanan hidup Pak Tjip dan Ibu Lina penuh liku. Sebelum merasakan kebahagiaan dan kesejahteraan seperti yang beliau alami saat ini di Australia, mereka telah merasakan sendiri pahitnya hidup sebagai orang miskin.

Pak Tjip dan Ibu Lina meraih kesejahteraan dengan banyak sekali tangisan dan perjuangan. Hidup miskin, ditipu, dipenjara walau tak bersalah, sakit keras, hampir wafat berkali-kali sudah dialami.

Tidak ada satu pun novel dan film drama di dunia ini yang bisa menandingi kisah nyata hidup Pak Tjip dan Ibu Lina!

Saya yang membaca kisah nyata Pak Tjip dan Bu Lina sering berdecak kagum. "Luar biasa! Bagaimana mungkin ada suami-istri mengalami jatuh-bangun demikian dahsyat seperti mereka berdua dan tetap setia hingga usia senja?"

Sangat sedikit insan yang mengalami kepahitan hidup tanpa kehilangan iman, harapan, dan cinta. 

Sangat sedikit pula yang rela membagikan kisah itu apa adanya kepada siapa pun melalui tulisan yang "abadi".

Bagi Pak Tjiptadinata dan Ibu Roselina Effendi, pengalaman pahit adalah kekayaan hidup yang mereka bagikan dengan murah hati sebagai inspirasi.

Siapa pun dapat memetik hikmah kehidupan dari pasutri yang merayakan HUT Perkawinan ke-56 ini.

Pak Tjiptadinata dan Ibu Roselina Effendi, terima kasih dari lubuk hati terdalam. Semoga Tuhan memberkati keluarga Bapak dan Ibu dengan melimpah. Terus berbagi dan menebar inspirasi.

Kota Abadi, fajar Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun