Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kala Sebagian Wartawan dan Narablog Terjebak Lazy Journalism

5 Desember 2020   10:42 Diperbarui: 6 Desember 2020   19:58 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: pexels.com

Mewaspadai Jebakan Lazy Journalism

Mari kita secara jujur mencermati konten berita media massa Indonesia saat ini. Bahkan koran-koran besar pun terjebak lazy journalism. Salah satu gejala yang mencolok mata adalah seringnya berita koran hanya menampilkan ulang unggahan media sosial. 

Oknum wartawan hanya duduk manis, menyalin unggahan status warganet dan atau selebritis, mempermak seperlunya, lalu menayangkan berita. Tidak ada upaya untuk menghubungi narasumber dan otoritas terkait untuk memeriksa ketepatan fakta.

Yang lebih parah lagi, sebagian berita koran sebenarnya tidak layak disebut berita karena:

  1. Tidak memuat upaya investigasi dan verifikasi dari wartawan yang memilih rebahan alih-alih mewawancarai sumber pertama
  2. Hanya memuat pernyataan dari salah satu pihak saja, tanpa melakukan prinsip covering both sides atau meliput semua pihak.
  3. Berita hanya mengejar klik dengan judul bombastis dan bahasa yang jauh dari norma kesopanan (cenderung berkonotasi seksual dan diskriminatif).

Swakritik untuk diri dan rekan-rekan narablog

Tulisan ini sejatinya adalah swakritik untuk diri saya sendiri. Kita sering tergoda juga untuk melakukan lazy journalism. Hanya menulis ulang status di medsos atau berita yang kita dengar tanpa memeriksa kebenaran fakta dari sumber-sumber tepercaya. Padahal, kita bisa menulis hal unik dari pengalaman dan pengamatan kita sendiri.

Sebagai narablog atau jurnalis warga, kita pun terikat pada kewajiban moral untuk menulis yang benar. Selalu cek fakta. Jangan terjebak politik berat  sebelah.

Tampilkan sosok-sosok sederhana nan inspiratif. Bisa jadi, sosok itu adalah keluarga dan teman sendiri. Salam literasi. Salut dan salam saya untuk rekan-rekan Kompasianer yang sungguh menjadi jurnalis warga luar biasa!

Dari saya yang masih belajar menulis. R.B.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun