Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Toleransi Ditabur Mulai dari Keluarga, Subur bagi Bangsa

16 November 2020   06:03 Diperbarui: 16 November 2020   10:30 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah ibadah berdampingan di Desa Mopuy, Dumoga, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Ada Masjid, Gereja dan tempat ibadah umat Hindu atau Pura. (Tribunmanado/Finneke Wolajan)

Karyawan dan karyawati nonkristiani juga selalu bersikap toleran pada kami. Tiap perayaan hari besar keagamaan, terjalin pula silaturahmi yang baik. 

Sungguh indah hidup bersama dalam persaudaraan nan toleran.

Sedih mendengar berita intoleransi

Sebagai seorang yang dididik dan dibesarkan dalam suasana persaudaraan penuh toleransi, saya sangat sedih kala mendengar berita tindak intoleransi. Saya pikir, kita semua merasakan hal yang sama.

Penting dicatat, tindak intoleransi ini terjadi di mana-mana dan tidak dibatasi oleh oknum pemeluk agama tertentu saja. Bahkan bila kita cermati, terjadi dua jenis intoleransi: intoleransi antaragama dan intoleransi intraagama. Belum lagi intoleransi antarbudaya.

Bukankah Tuhan menciptakan setiap insan untuk saling mengasihi sebagai saudara? Mengapa harus membenci jika sebenarnya kita diciptakan untuk saling mencintai secara tulus?

Bukankah hidup di dunia ini terlalu singkat untuk diisi dengan kebencian?

Apalagi, kebencian atas nama agama. Sungguh, suatu ironi. Bagaimana mungkin menggunakan nama Tuhan Maha Pengasih dan ajaran agama-agama untuk menyulut permusuhan? Itu namanya penyalahgunaan.

Menyalakan lilin alih-alih mengutuki kegelapan

Di Hari Toleransi Internasional ini, kita diajak untuk menyalakan lilin kecil toleransi alih-alih mengutuki kegelapan intoleransi. Mengutip laman Tolerance Day United Nation (PBB), ada lima langkah yang perlu kita wujudkan untuk melawan intoleransi:

1. Melawan intoleransi memerlukan penegakan hukum; 2. Melawan intoleransi melalui pendidikan; 3. Melawan intoleransi memerlukan akses informasi; 4. Melawan intoleransi memerlukan kesadaran individu, dan 5. Melawan intoleransi membutuhkan solusi lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun