Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sarjana Hukum Jadi "Sarjana Hijau" Penebar Budaya Menanam dari Jogja

2 September 2020   17:04 Diperbarui: 2 September 2020   16:57 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temu penjual tanaman - dok IG @JOPS

Bisnis Pemberdayaan Masyarakat

"Jangan lupa sisihkan sebagian laba usaha untuk membantu sesama,"

pesan anak ketiga dari empat bersaudara ini. Pesan itu memang bukan asli anggitannya, namun ia sendiri sejatinya sudah lama menerapkan bisnis berjiwa sosial ini.

Bisnis tanaman hias yang ia jalankan bukan hanya untuk menghidupi keluarga kecilnya. Bisnis itu juga menghidupi banyak keluarga lain: keluarga para petani tanaman hias yang jadi pemasok, para perajin pot gerabah, dan tentu saja para karyawatinya.

Jika dihitung-hitung, ada ratusan orang yang kesejahterannya ikut terangkat berkat usaha tanaman hias yang Glen jalankan bersama istrinya, Tesa.

Glen tidak membeda-bedakan perlakuan berdasarkan suku, agama, atau ras. Sebagian besar karyawatinya dan juga mitra bisnisnya justru bukan yang seiman dengannya. 

Tiap jelang Lebaran, Glen berusaha memberikan tunjangan hari raya kepada para karyawatinya. "Walaupun penjualan sedang sepi, saya tetap usahakan beri THR," katanya.

Berbagi Ilmu Menanam Apa Tak Takut Disaingi?

Satu hal lain yang menarik dari sosok Glen adalah semangatnya untuk berbagi ilmu menanam dan berbisnis tanaman. Toko Bella Spina cukup sering membuka kesempatan belajar menanam dan mempercantik pot. 

Kelas menanam - dok Glen Calvin
Kelas menanam - dok Glen Calvin
Memang, peserta harus membayar sejumlah uang. Akan tetapi, keuntungan yang diambil Glen sangat tipis. Mungkin tak sebanding dengan kerepotan menyelenggarakan kursus. 

Bayangkan, untuk peserta yang rata-rata belasan saja, Glen harus pontang-panting menyiapkan bahan kursus ke lokasi kursus yang biasanya disewanya di kafe-kafe yang lebih luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun