Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Tips Jitu Meningkatkan Semangat Membaca bagi Orang (Sok) Sibuk

28 Juni 2020   06:40 Diperbarui: 28 Juni 2020   15:18 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang (sok) sibuk membaca - Sumber: pexels.com

Waktu kecil, saya punya buku tulis dengan kata-kata mutiara. Salah satunya berbunyi,"A person who stops learning today will be uneducated the day after." Artinya, seorang yang berhenti belajar hari ini akan bodoh esok harinya. 

Saya rasa hal yang sama berlaku untuk membaca. Siapa yang berhenti membaca hari ini akan bodoh besoknya. Contohnya sederhana. Saya malas baca koran hari ini. Esok hari saat teman-teman ramai membahas kebijakan baru pemerintah, saya cuma bengong.

Kisah Penebang Pohon

Suatu ketika, seorang penebang pohon yang sudah sebulan bekerja merasa iri pada penebang pohon yang baru seminggu bekerja, namun penghasilannya lebih besar.

Sang penebang pohon senior mengadu pada majikannya. "Bos, kok bisa aku cuma dapat sedikit? Apa istimewanya si penebang baru itu?" protesnya pada majikan.

Sang majikan bertanya,"Bro, si penebang baru itu memang tidak sangat istimewa. Akan tetapi, ia mengasah kapaknya tiap pagi. Apa engkau melakukan hal yang sama?" Si penebang senior menunduk karena malu. Ia memang sudah lama tak mengasah kapaknya secara rutin.

Membaca adalah Mengasah Kapak

Membaca adalah mengasah ketajaman kapak. Kapak bisa berarti otak dan juga keterampilan memecahkan masalah sehari-hari. Seorang yang rajin mengasah otaknya dengan input bacaan bermutu akan terbantu memecahkan masalah dalam hidupnya. Bukan hanya itu, ia bisa menawarkan solusi brilian bagi masalah orang banyak. 

Sayangnya, banyak orang merasa diri terlalu sibuk sampai-sampai tak lagi membaca. Sesibuk apa sih sampai tak bisa membaca? Sungguh sibuk atau sok sibuk?

Soalnya, dua hal barusan amat berbeda. Sungguh sibuk berarti 100 persen waktu habis untuk menangani perkara-perkara penting, bahkan sampai lembur. Sok sibuk berarti merasa tak punya waktu membaca, padahal sebenarnya punya!

Bagaimana cara menyalakan semangat membaca dalam diri kita yang (sok) sibuk ini? Ini 5 tips meningkatkan semangat membaca bagi orang (sok) sibuk.

Pertama, menganggap diri bodoh. 

"Lho, apa-apaan ini? Saya sudah kuliah sampai S9 kok disuruh menganggap diri bodoh?" Mungkin itu reaksi spontan saat membaca tips pertama. 

Sabar, Bos. Jangan marah dulu. Coba cermati kata kerja kalimat tadi. Menganggap diri bodoh. Artinya, Anda bukan sungguh-sungguh bodoh. 

Seorang yang menganggap diri sudah pintar cenderung malas belajar lagi. Lama-lama, kapaknya akan tumpul karena jarang diasah. Nah, untuk menghindari ini terjadi, lebih baik menganggap diri bodoh.

"Saya bodoh, perlu belajar dan perlu membaca tiap hari agar sedikit-sedikit mengikis kebodohan saya" adalah kredo yang baik kita ucapkan dalam hati tiap hari. Dalam hati saja, ya. Jangan teriak-teriak:) 

Kedua, cermat memilih topik bacaan yang bergizi

"Lho, yang penting kan baca? Mengapa membaca saja harus diatur-atur?"

Hmm, tenang dulu. Membaca itu seperti makan. Kita juga bisa asal membaca. Seperti asal makan, asal membaca juga tidak baik. Bayangkan, apa jadinya saat orang asal baca "berita" yang muncul di halaman pencarian internet atau di medsos. Bisa-bisa yang ditelan adalah hoaks.

Anehnya, saat membuka grup WhatsApp, tak sedikit lho orang yang rela membaca apa pun yang diunggah di situ. "Informasi dari peneliti Amerika: Covid-19 bisa dicegah dengan minum air hangat tiap 30 menit." Wow...judul yang memikat dan orang rela membaca sampai 10 menit. Padahal, isinya zonk! 

Alangkah baiknya jika 10 menit tadi kita sediakan untuk membaca "Percakapan Sehari-hari Bahasa NN" atau "Kumpulan Resep Kue Kreasi Terbaru". Dijamin ilmu bertambah. 

Karena itu, berhentilah membaca -maaf- bacaan sampah. Cermatlah memilih bacaan bergizi yang pantas mendapat perhatian dan waktu Anda. Tidak semua unggahan medsos dan berita berjudul bombastis harus diklik dan dibaca. 

Terapkan filter berikut sebelum membaca: "Apakah bacaan ini pantas mendapat jatah waktuku? Apakah kira-kira ada manfaatnya bagiku membacanya?" Jika tidak, jangan baca bacaan itu. Sesederhana itu.

Ketiga, membaca sedikit lebih baik daripada tidak membaca apa-apa

"Gimana bisa baca satu buku, saya tak punya waktu!" Ah, masa sih? Waktu kiranya ada biarpun sedikit dan terserak di antara kegiatan satu dan lainnya. 

Tengok bagaimana orang Eropa membaca. Mereka umumnya terbiasa membaca di mana saja dan kapan saja. Ke pantai untuk berjemur pun bawa buku. Naik bus dan kereta apalagi. Biarpun yang dibaca cuma satu atau dua halaman, lebih baik daripada tidak membaca sama sekali.

Ibarat makan kue, membaca adalah menghabiskan secuil demi secuil. Lebih nikmat kan makan pelan-pelan daripada sekali makan langsung banyak?

Keempat, mendekatkan sumber bacaan 

Terkait dengan tips sebelumnya, kita perlu mendekatkan sumber bacaan dengan diri kita secara fisik dan mental. Di dekat sofa tempat kita biasa santai, misalnya, taruh satu dua buku menarik. Simpan buku digital di laptop, ponsel, dan gawai yang sering kita pakai.

Masukkan satu dua buku ke tas atau ransel kesayangan. Saya sendiri suka membawa kamus dan atau buku mini seukuran saku ke mana saja. 

Buku seukuran saku - dokpri
Buku seukuran saku - dokpri
Selain itu, ada pula beberapa buku versi audio. Ini juga bisa kita simak kala ada sedikit atau banyak waktu. 

Kelima, menulis "buku hikmah bacaan"

Cara kelima untuk meningkatkan minat membaca untuk orang (sok) sibuk adalah rajin menulis hikmah bacaan. Sediakan satu buku agenda atau satu dokumen daring untuk mencatat hikmah bacaan yang telah Anda simak.

Hikmah bisa juga berupa kutipan, komentar, atau bahkan tulisan sebagai tanggapan atas bacaan. 

Dengan menulis "buku hikmah bacaan", kita akan memiliki sumber untuk menulis, berpidato, membuat presentasi, dan sebagainya. Kita juga akan terpacu untuk menambah panjang dan melengkapi "buku hikmah bacaan" itu dengan rajin membaca. 

Tanpa kita sadari, perlahan membaca dan menulis bisa bikin ketagihan. Selamat mencoba tips-tips sederhana ini. Sila bagikan artikel ini bila dipandang berfaedah. Salam literasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun