Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Polisi Jujur Masih Banyak, Ini Kisah dan Kesaksian akan Tiga Paman Anggota Polri Budiman

19 Juni 2020   05:50 Diperbarui: 21 Juni 2020   10:55 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seusai tes, Pak Polisi yang budiman ini segera memeriksa lembar jawaban saya. "Mas, besok coba lagi ya. Ini jumlah salahnya melebihi ketentuan," katanya sambil menunjukkan jawaban salah saya. Saya mengangguk.

Tidak ada upaya dari Pak Pol untuk menawari kongkalikong pada saya. Pada percobaan kedua, baru saya sukses menaklukkan tes tertulis SIM C. 

Kisah kedua saya alami di Jakarta beberapa tahun lalu. Waktu itu, saya tinggal sementara waktu di daerah Sunter, dekat RSPI Sulianti Saroso. Saya merasa gabut juga kalau cuma tinggal di rumah. 

Akhirnya, saya pinjam motor teman untuk jalan-jalan di ibukota. Maklum, orang udik lihat metropolitan rasanya bahagia sekali:)

Sepulang dari mengunjungi teman-teman saya di daerah Rawamangun, saya melewati sebuah jalan di bawah jalan layang. Saya santai saja melaju dengan motor, mengikuti motor dan mobil yang juga melalui jalan itu.

Tiba-tiba, seorang polisi lalu lintas melambai-lambaikan tangan, tanda minta saya berhenti. Karena merasa tidak salah dan yakin membawa surat-surat lengkap, saya santuy saja.

"Mas, tahu ndak pelanggarannya?" selidik Pak Pol yang masih muda itu. "Wah, maaf Pak, tidak tahu. Saya cuma ikut pengendara di depan saya lewat sini," jawab saya.

"Ini jalan khusus mobil saja," tegasnya. O...pantesan saya diminta berhenti. 

Setelah memeriksa surat-surat itu, Pak Polmud bertanya,"Mas dari Jogja, ya? Sudah berapa lama di Jakarta?" Saya jawab, benar bahwa saya wong Jogja dan saya baru semingguan di metropolitan. 

Pak Polmud manggut-manggut. "Ya sudah, silakan jalan." Saya kaget. "Lho, nggak ditilang, Pak?"

Sambil tersenyum, Pak Polisi itu menjawab,"Tidak perlu. Lain kali jangan melanggar lagi, ya. " Saya pun tersenyum bahagia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun