Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suami Istri Ini Temukan Kebahagiaan saat Berbagi dari Keterbatasan

10 Mei 2020   05:45 Diperbarui: 10 Mei 2020   14:55 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak-anak pemulung - dokpri narasumber

dokpri narasumber
dokpri narasumber
Ketika membagikan nasi kotak, kerabat kerja pasutri ini selalu mengenakan masker dan APD. Mereka juga terkadang membagikan masker. Total sudah 400 buah masker berhasil disalurkan.

Tepat Sasaran

Berbeda dengan program-program pemerintah pusat maupun daerah yang kerap meleset, aksi pasutri ini justru lebih tepat sasaran. Dua titik pembagian nasi kotak adalah jalur yang dilewati masyarakat marjinal.

Selain itu, jelas terpampang di spanduk bahwa bantuan hanya diberikan pada pengemudi ojol, taksi, angkot. Intinya, wong cilik. Menariknya lagi, entah bagaimana, terjadi hal berikut.  

"Paling dua atau tiga orang saja yang semacam jadi "langganan". Sebagian besar orang yang terima itu ganti-ganti," tutur Ibu Asih. "Yang Di Atas lah yang mengatur. Kami hanya berdoa dan berusaha sebisanya saja. Kami percaya, Tuhan lah yang melipatgandakan  bantuan ini dengan kemurahan-Nya," lanjutnya.

Orang Berkekurangan Berhati Mulia

Ibu Asih dan Pak Teguh juga dibuat kagum oleh perilaku mulia para tukang ojek, pengemudi angkot dan taksi. Ketika sudah menerima bantuan dari pihak lain, biasanya para penerima ini jujur mengatakannya. "Boleh saya terima ya, tapi bukan untuk saya. Saya barusan dapat tadi. Ini untuk teman saya yang belum kebagian," demikian tutur mereka. 

Ya, di saat para politikus ribut-ribut soal prosedur penyaluran bantuan, orang-orang berkekurangan ini dengan tulus menjadi penyalur bantuan bagi sesamanya yang juga memerlukan.

Kebahagiaan saat Memberi dari Kekurangan

Pasutri Teguh dan Asih bertutur soal kebahagiaan yang mereka rasakan saat terjun langsung membagikan bantuan yang menurut mereka tak seberapa itu.

"Ketika kami bagikan pada pemulung dan orang-orang sederhana, mereka tersenyum bahagia. Ada yang terharu sampai mata berkaca-kaca. Nah, kebahagiaan ini yang juga kami rasakan di hati."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun