Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Dentuman Sabtu Pagi dan Dentuman Gunung Krakatau yang Terdengar 4.828 Km Jauhnya

12 April 2020   07:20 Diperbarui: 12 April 2020   07:21 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelombang udara akibat letusan Krakatau capai Bogota | tangyar Googlemap-Bobby MSF

Masalahnya, penyebab dentuman mirip meriam itu di aneka belahan dunia juga masih menjadi misteri. Ini dapat kita telusuri dari beragam nama yang diberikan warga aneka negara untuk fenomena skyquake ini.

Orang Jepang menyebutnya uminari (teriakan dari laut). Orang Italia menamainya boato atau bonnito. Orang Filipina menyebutnya retumbos. Warga Argentina menjulukinya cielomoto (gempa langit).

Gejala skyquake ini dapat disebabkan aneka hal, antara lain: sonic boom akibat pesawat atau meteor, resonansi akibat aktivitas kutub magnetik bumi, petir yang terjadi di tempat jauh namun suaranya bisa terdengar.

Menariknya, Judistira, peneliti bidang Astronomi-Astrofisika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengkonfirmasi bahwa dentuman Sabtu pagi itu bukan akibat sonic boom. Tak ada stasiun pengamat yang melaporkan adanya sonic boom. 

Beberapa dugaan yang masuk akal adalah dentuman itu kemungkinan berasal dari meriam sungguhan atau longsoran bawah tanah. Meski harus diakui, belum ada cukup data untuk sampai pada kesimpulan akhir yang sahih.

Dentuman Dahsyat Gunung Krakatau 1883

Peristiwa dentuman misterius pada Sabtu pagi lalu mengingatkan kita pada dentuman Gunung Krakatau pada 1883. Berbeda dengan dentuman Sabtu pagi yang sifatnya lokal, dentuman Gunung Krakatau terdengar hingga radius 4.828 km jauhnya.

Aneka catatan sejarah mengisahkan kedahsyatan letusan Gunung Krakatau pada 26--27 August 1883. Letusan paling besar terjadi sekitar 10:02 pagi. pada tanggal 27 Agustus 1883. Letusan jumbo ini memicu tsunami besar. 

Royal Society. lembaga penelitian Inggris melaporkan, perkiraan ketinggian sebenarnya dari gelombang tsunami, sebelum mencapai daratan, adalah sekitar 15 meter. 

Akan tetapi, beberapa saksi mata di pantai Jawa memperkirakan gelombang mencapai 30-40 meter. 

Berapa pun tinggi sebenarnya tsunami itu, gelombang dahsyat itu menewaskan 36.417 penduduk kota-kota pesisir dan desa-desa (Thornton 13; Simkin dan Fiske 15).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun