Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mal Pisahkan Toilet Ojek Online, Tanda Rakyat Kecil Makin Disisih?

17 Juli 2019   05:47 Diperbarui: 17 Juli 2019   05:48 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin pengemudi ojol justru lebih jujur dibanding oknum anggota DPR atau pejabat tinggi yang suka pelesir demi menghabiskan anggaran. Bisa jadi pengemudi ojol adalah pahlawan sejati bagi keluarga di rumah mereka yang hampir roboh dan kebanjiran. 

Belum lama ini saya menulis kisah menyentuh tentang pengemudi ojol budiman di Bandar Lampung. Robertus Fernanda namanya. 

Ia rela mengantar penumpang yang hanya bisa membayar ongkos ojek dengan sekilo beras karena si penumpang tak punya uang tunai.

 Fernanda mengantar si penumpang ke tempat wawancara pelamar kerja yang jaraknya lumayan jauh dari tempat kos si penumpang. Sesampainya di lokasi, tawaran pembayaran dengan sekilo beras ia tolak dengan halus. Penumpang berterima kasih atas kebaikan Fernanda, sang pengemudi ojol berhati emas.

Coba bayangkan betapa banyak pengemudi ojol yang adalah orang-orang sederhana berhati mulia seperti Fernanda. Coba bayangkan jadi mereka, rakyat kecil yang rela bekerja di bawah terik mentari dan derasnya hujan demi menjamin nafkah keluarga mereka. Coba bayangkan jadi mereka, wong cilik yang sering jadi korban penindasan wong licik.

Pemisahan Toilet Tepat?

Jika memang ada keluhan bahwa sebagian pemakai toilet kurang menjaga kebersihan, solusinya bukan pemisahan toilet antara "si kaya" dan "si miskin". Apa selalu 'si miskin' identik dengan 'tidak bisa jaga kebersihan'? 

Tunggu dulu. Beberapa waktu lalu viral berita maskapai penerbangan suatu negara yang kaya secara ekonomi terpaksa memasang pengumuman berisi tata cara penggunaan toilet di pesawat. Sebabnya? Orang-orang kaya yang mampu beli tiket pesawat tak semuanya tahu cara memakai toilet secara beradab. 

Jika ingin toilet nyaman bagi pengunjung, didiklah semua pengunjung untuk menjaga kebersihan toilet. Tempatkan petugas dan atau pengeras suara yang rutin mengingatkan dengan santun akan pentingnya jaga kebersihan. Mengapa solusinya adalah memisahkan toilet untuk 'yang berduit' dan 'yang miskin'? Bukankah, maaf, sebagian orang kaya juga bisa jorok? Jangan pula mengira, bule-bule yang kaya itu selalu jaga kebersihan di toilet. Anda yang pernah hidup di negara-negara kaya atau yang pernah sekantor, sekampus, seasrama dengan orang-orang asing 'berduit' pasti tahu, jorok itu tak mengenal kewarganegaraan, status sosial, dan pekerjaan. 

Sumber: 

kompasiana.com/bobby18864/5d2070330d823025fb7382a2/drama-ojol-penumpang-bayar-pakai-beras-apa-reaksi-driver

megapolitan.kompas.com/read/2019/07/16/12522261/puri-indah-mall-pisahkan-toilet-pengemudi-ojek-online-dengan-tolilet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun