Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paus Fransiskus Langgar Protokol, Cium Kaki Politisi demi Ini

14 April 2019   09:45 Diperbarui: 14 April 2019   14:42 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membasuh dan mencium kaki adalah simbol semangat pelayanan dan kerendahan hati.

Kaki, dalam aneka budaya, adalah anggota tubuh yang paling kotor.

Membasuh dan mencium kaki seseorang sungguh menunjukkan kerendahan hati.

Lebih-lebih, Paus mencium kaki para pejabat tinggi Sudan Selatan untuk memohon agar mereka menaati gencatan senjata itu dan serius membangun persaudaraan pascaperang saudara.

"Kepada kalian bertiga yang baru saja menyepakati perdamaian, saya memohon sebagai saudara, agar kalian terus menjamin perdamaian," pinta Paus.

"Saya terus memikirkan mereka yang telah kehilangan orang terkasih karena perang, mereka yang kehilangan rumah, terpisah dari keluarganya karena perang," lanjut Fransiskus.

Paus Peduli Perdamaian Dunia

Paus Fransiskus bernama asli Jorge Mario Bergoglio. Ketika terpilih tahun 2013 lalu, ia memilih nama kepausan Fransiskus. Alasannya, ia ingin meneladan Santo Fransiskus dari Asisi, tokoh suci yang menjalin persaudaraan dengan Sultan beragama Islam.

Paus asal Argentina ini telah dua kali mengunjungi negeri mayoritas Islam, Uni Emirat Arab dan Maroko.

Paus berusia 82 tahun ini memang sangat peduli akan upaya merajut perdamaian dunia.

Ia ingin semua manusia menyadari kembali bahwa dunia ini akan hancur bila perang dan permusuhan terus terjadi. Paus ingin kita mengingat kembali bahwa kita semua saudara, meski berbeda agama dan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun