Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengapa Korban Kekerasan Seksual Harus "Cantik"?

28 Maret 2019   05:37 Diperbarui: 28 Maret 2019   08:13 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.incirlik.af.mil

Membaca pemberitaan pembunuhan dan perkosaan yang menimpa MZ di kebun sawit PT Persada Sawit Mas, OKI Senin (25/3), saya merasa amat sedih.

Bukan saja karena kejahatan yang demikian sadis, tetapi juga karena pemberitaan sebagian media massa yang menurut saya mutunya amat memprihatinkan.

Korban Kekerasan Seksual Harus "Cantik"?

Simak judul-judul dan isi berita ini:

Perempuan Cantik di Ogan Ilir Jadi Korban Perkosaan dan Pembunuhan (Liputan6.com)

Artikel ini ditulis oleh seorang perempuan wartawan. Dalam judul, korban digambarkan sebagai perempuan cantik. 

Dalam artikel, tidak ada kata "cantik" tersua. 

Kesimpulan saya, judul sangat tidak mewakili isi berita. Yang dicari hanya jumlah tayangan saja. Gagal berempati terhadap korban dan keluarga korban.

Kronologi Pembunuhan Calon Pendeta Berusia 24 Tahun, Diduga Sempat Diperkosa dan Diikat Pakai Ban Dalam (Tribunnews.com)

Kalau kita cermati, utas (link) berita ini adalah ini.

Meski dalam judul di laman daring Tribunnews kata "cantik" tidak muncul, kata ini masih dapat ditemukan dalam utas atau pranala berita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun