Mohon tunggu...
Politik

Dapat Menginspirasi dan Layak Menjadi Pemimpin Masa Depan

4 Maret 2018   20:16 Diperbarui: 4 Maret 2018   23:21 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kicknews.today

Tidak banyak orang yang tahu tentang calon pemimpin masa depan yang diidam-idamkan ini. Beliau memiliki visi yang jauh ke depan sehingga tercatat beberapa prestasi dan penghargaan yang diberikan oleh berbagai Negara atas dedikasinya terutama terhadap sebuah perubahan. Salah satu terkenal adalah diraihnya Nobel tingkat Asia beberapa tahun lalu.

Perubahan yang beliau tanamkan tak memakai fitnah dan dendam antar sesama. Tetapi dengan perbuatan, pendidikan, memotivasi, menginspirasi kaula muda untuk bergerak menatap masa yang cerah dan lebih baik.

Pemimpin masa depan rupanya layak disandang oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Harahamain Nahdlatul Wathan (NW) Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. Namanya TGH Hasanain Djunaini, sosok yang peduli kepada generasi Indonesia. Baik menyangkut manusianya, pengetahuannya dan alam lingkungan sekitarnya.

            Beliau sadar betul bahwa penguasaan bahasa Inggris untuk masyarakat di masa-masa depan sangat penting. Bahkan sekarang saja dapat kita lihat bersama, betapa bahasa Inggris menjadi sebuah kebutuhan di sekolah-sekolah. Tak mudah belajar bahasa asing dengan cepat lantaran metodenya harus bersentuhan langsung dengan bule dan langsung berkomunikasi. Hal serupa dapat dilihat dengan masyarakat yang pergi merantau ke Arab Saudi lebih mudah paham bahasa Arab walaupun tak tamat SD arau SMP.

            Hal serupa juga dengan bahasa asing lainnya seperti bahasa Inggris masyarakat pesisir pantai parawisata lebih cepat paham dengan anak sekolahan tingkat SMA lantaran bersentuhan langsung dengan turis berkebangsaan macam-macam.

            Penguasaan berbahasa asing itu dikembangkan TGH Hasanain di ponpes yang memiliki santri puluhan ribu tersebut. Kini santrinya sudah menjejaki beberapa Negara dengan modal bahasa asing yang diproleh di pondok pesantern.

Hal yang menarik dari sosok pemimpin masa depan (TGH Hasanain) adalah kepeduliannya terhadap alam dan lingkungan sekitar. Lingkungan alam yang kini tak jarang berpolusi beliau tangani dengan penanam pohon kembali bersama santrinya. Bahkan, seperti ditayangkan NET.TV beberapa tahun lalu, kiprah Tuan Guru berbadan kurus tersebut berhasil menambah mata air di sekitaran Narmada atas upayanya menanam bibit pohon secara terus-menerus.

Politik

            Di ranah politik beliau muncul beberapa bulan yang lalu sebagai bakal calon Bupati Lombok Barat periode 2018-2023. Poster dan alat praga baliho seperti baliho tampak di pinggir-pinggir jalan di Kabupaten Lombok Barat dan di depan rumah warga.

            Banyak yang berharap beliau memimpin Lombok Barat di masa-masa depan. Harapan tersebut bukan hanya dating dari warga Lombok Barat tetapi juga warga di luar daerah kabupaten yang berselogan Patuh, Patut, Patju itu.

            Pencalonannya terdengar sampai daerah lain di NTB seperti di Lombok Barat. Hal ini bukan karena jasa santrinya yang mensosialisakan beliau. Tetapi karena media yang sudah banyak tertarik meliput dan membagi inspirasinya. Bahkan oleh TVONE beliau dijuluki "Bung Karno dari Timur."

            Rupanya TVONE menempelkan sebutan tersebut lantaran telah melihat aksi dan pidato Tuan Guru seimbang dan sangat menginspirasi bagi yang mendengar dan melihatnya. Beliau menyampaikan sesuatu yang sudah diperbuatnya lebih banyak daripada apa yang akan diperbuatnya.

            Visi-misinya terbilang visioner. Saat selaku bakal calon Pilkada Lombok Barat (Lobar), beliau mengusung slogan sederhana dan kontekstual "Menuju Lombok Barat  Maju dan Berkah." Visi-misi itu mengandung manfaat bagi semua. Kata berkah lebih tinggi posisinya daripada bermanfaat. Beliau inspirasi untuk perubahan.

            Tapi sayang, tulisan singkat tentang inspirasi perubahan itu tak ditutup dengan pencalonan dirinya selaku calon Bupati Lobar. Beliau gagal menjadi calon kandidat dari Partai Demokrat. Penyebabnya apa penulis tidak tahu yang jelas beliau seharusnya mencari kendaraan partai yang ikhlas dan memiliki visi perjuangan untuk perubahan. Dan juga maklum, santrinya masih seibuk belajar dan belajar tak ada yang terjun di dunia politik.

            Partai pun setengah hati berjuang dan mengusung beliau selaku pemimpin inspirasi dan perubahan menjadi lebih baik di masa depan. Kini Pak Tuan Guru kembali mengajar dan menginspirasi di dunia akademis, lingkungan sekitar dan media yang tertarik terhadap kerja dan usaha beliau. Dan mungkin juga, Tuhan bermaksud lain yang lebih baik terhadap diri beliau di masa-masa depan.

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun