Mohon tunggu...
Nurul Amin
Nurul Amin Mohon Tunggu... Penulis - founder travelnatic dan peatland coffee

Penikmat kopi garis miring. Menyukai kegiatan riset, perkebunan, pertukangan, sains, sejarah, literasi, perjalanan, organisasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keinginan Hati dan Cita-cita

21 Maret 2010   07:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:17 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat muncul sebuah kemungkinan akan Kuliah di Jogja, aku memandangnya dengan penuh antusias dan harapan. Bagiku ini adalah sebuah peluang besar untuk mewujudkan cita-cita. Tiga hal yang kucita-citakan jika kuliah di Jogja adalah Melukis, MAPALA dan Menulis.Namun perjalanan sang waktu menjawab lain. Kini setelah 6 semester Kuliah di Jogja, nyaris cita-cita tersebut tak terwujud. Aku tau cita-citaku belum mati, meski terlihat dia semakin jauh.

Melukis, rasanya tahun 2007 lalu keinginanku sangat menggebu. Namu sekarang, menginjak Museum Affandi saja belum pernah. Hanya beberapa kali aku pernah ke Taman Budaya untuk melihat pameran lukisan. Ku evaluasi bahwa usahaku di bidang melukis ini sangat minim. Kanvas yang kubeli tahun 2008 masih putih bersih tanpa goresan cat. Cita-citaku di bidang ini relatif menurun terus secara kontinyu, namun dia belum mati.

MAPALA, cita-cita ini muncul setelah aku bergabung dan bersama kawan-kawan mendirikan KAPPA Assalammuda, yang sekarang berganti nama menjadi Pecinta Alam nusantara (PELANA). Aku pernah berusaha mengikuti pengkaderan di MAPALA UPN. Aku mengikuti DIKSAR MAPALA UPN tahun 2007 namun tidak sampai selesai (seharusnya 10 hari, aku hanya ikut 3 hari) dan gagal. Cita-cita ku disini tetap terpendam sampai sekarang. Aku yakin dia begitu kuat. Namun dia tertahan oleh keadaan. Dia datang secara periodik, terutama jika aku melihat kawan-kawan seperjuanganku waktu DIKSAR dulu. Aku merasa sakit jika mengingat kegagalan itu. Aku pernah bangkit dan mendaftar lagi, namun tidak kujalani karena keadaan memaksaku meninggalkannya. Kini dia kembali membesar, dan aku harus bagaimana? sementara orientasi pemikiranku tidak kearah itu lagi. Hanya hati kecil yang begitu menginginkan aku untuk kembali.

Menulis, ini adalah keinginanku sejak SMP. Aku ingin menjadi penulis dan memiliki beberapa karya yang diterbitkan. Aku terisnspirasi oleh banyak hal dan aku membaca banyak buku. Namun hingga sekarang belum ada karyaku yang membuatku puas, setidaknya untuk sementara. kendalaku di bidang ini adalah takut untuk memulai (mengirim ke penerbit) dan malas menjalani proses. Beberapa kali keberanianku muncul dengan kuat, tetapi proses yang lama membuatku lesu kembali. ketika keberanian itu surut aku menjadi gelisah dan bersusah diri.

Aku harus bagaimana dengan semua cita-cita dan keinginan hati ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun