Mohon tunggu...
Nani Kusmiyati
Nani Kusmiyati Mohon Tunggu... Guru - English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

I love teaching, writing and reading

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Oleh-oleh dari Negeri Tirai Bambu

23 Februari 2024   08:47 Diperbarui: 23 Februari 2024   08:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh-oleh dari Negeri Tirai Bambu

"Selamat pagi Tor, ijin menghadap." Aku dengar dari balik bilik tempat sholat khusus untuk personel di ruanganku.

"Selamat datang dari China sun, silakan duduk." Aku dengar suara Pabandya Dukdik (Dukungan Pendidikan) mempersilakan beberapa orang yang serasa tidak asing mendengar suaranya.

Sambil masih mengenakan mukena, aku melongok ingin tahu siapa yang datang. Wajah yang tidak asing bagiku walau aku tidak bertemu dengan mereka selama 3 tahun.

 "Good morning Ma'am." Sapa salah seorang perwira korps pelaut berprofesi pilot dengan senyum khasnya sambil menganggukkan kepala kepadaku.

"Welcome on board sun. Long time no see." Sapaku kemudian.

Tiga orang perwira, dua berprofesi kombatan dan satu profesi penerbang duduk di hadapan perwira pendidikan siap mendapatkan arahan.

Aku segera melepas mukenaku dan merapikan diri walau tidak sempat menyapu pipiku dengan bedak padat dan memulas bibirku dengan lipstik. Aku segera bergabung dengan pembicaraan mereka. Sang pilot bercerita tentang pengalaman terbangnya membawa pejabat tinggi. Sebagai seorang pilot dituntut untuk cepat tanggap dalam mengambil keputusan ketika kondisi kritis pada saat terbang.

Pengalaman seru dimulai ketika prediksi adanya cuaca buruk dan fuel (bahan bakar) yang hanya diperkirakan mampu terbang selama dua jam. Sebenarnya perjalanan menuju tujuan hanya sekitar satu jam. Namun karena jadwal penerbangan sedikit tertunda bersebab ada hal urgent yang mesti dikerjakan oleh pejabat tinggi tersebut maka resiko cuaca buruk akan dihadapi. Info cuaca yang kurang bersahabat sudah didapat jika berangkat terlalu siang.

Namun sebagai bawahan dia hanya dapat menginfokan kepada pejabat tersebut agar segera berangkat. Perjalanan dimulai dan setelah beberapa saat mengudara, kabut tebal datang. Sang pilot menuturkan pengalamannya bagaimana dia menggunakan seluruh indra dan feeling-nya ketika tidak mampu berdasar pada data yang seharusnya terbaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun