Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ibnu Batutah, Sang Petualang dan Negeri Bernama Nusantara

30 Maret 2024   16:56 Diperbarui: 30 Maret 2024   18:34 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Story Ibnu Batutah sang Petualang dan Negeri bernama Nusantara diolah menggunakan Ai Bing dan Canva (Dokpri)

"Berwisata- Itu membuat Anda terdiam, kemudian mengubah Anda menjadi seorang pencerita." -Ibnu Batutah (1304-1377)

Satu lagi Cendekiawan Muslim yang terkenal berpetualang ke berbagai negeri baik negeri Muslim maupun non-Muslim. Nama penanya "Ibnu Batutah", dengan nama asli Abu Abdullah Muhammad Ibn Abdullah Al-lawati al-Tanji Ibn Batuta.

Di bulan Ramadan yang mulia ini, saya ingin bercerita tentang beberapa tokoh Muslim yang namanya melebihi penjelajah barat, seperti Marcopolo dan Cristopher Columbus.

Kehebatan Ibnu Batutah, ia berkelana bukan hanya melalui jalur darat tetapi juga melalui jalur lautan. Dan menurut Ilmuwan barat, Profesor Sejarah dari San Diego State University, Rose E. Dunn, Ibnu Batutah sudah menempuh waktu 30 tahun melintasi daerah-daerah yang sama luasnya 44 negara pada era modern sekarang.

Diusianya yang baru berumur 21 tahun, Ibnu Batutah sudah melakukan perjalanannya ke Mekkah, untuk menunaikan Ibadah haji, dan berkunjung ke makam Rasulullah SAW.

***

Pengembara Ulung di Abad ke-14


Ilustrasi Ibnu Batutah sedang mengembara melalui jalur daratan diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)
Ilustrasi Ibnu Batutah sedang mengembara melalui jalur daratan diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)

Ibnu Batutah di kenal sebagai Pengembara ulung dan Petualang Abad pertengahan yaitu abad ke-14, berasal dari Negeri Maroko. Dan untuk mengelilingi dan menjelajah dunia, ia menghabiskan waktu 29 tahun.

Setidaknya, Ibnu Batutah sudah melakukan pengembaraan hingga mencapai 120.700 kilometer hanya seorang diri. Menurut catatan Ibnu Batutah yang diterjemahkan Muhammad Muchson Anasy. Ia meninggalkan tanah kelahirannya pada hari Kamis, 2 Rajab 725 Hijriyah.

Kelebihan Ibnu Batutah selain sebagai petualang Muslim yang handal, setiap perjalanan yang dilakukannya tercatat dengan detail dan apik. Dia mempunyai seorang pencatat, dan mendiktekan setiap cerita perjalanannya dan ditulis oleh Ibnu Juzai al-kabi. Dan buku tersebut terkenal dengan judul "Rihlah Ibnu Batutah."

Bahkan dijelaskan, bahwa Ibnu Batutah pernah singgah di Benua Amerika jauh sebelum Columbus tiba disana. Petualangan Ibnu Batutah bahkan menjadi kajian dan rujukan dalam dunia petualangan baik di dunia Barat dan Timur.

***

Sebuah Negeri Bernama Nusantara

Ilustrasi gambar saat Ibnu Batutah berada di Nusantara diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)
Ilustrasi gambar saat Ibnu Batutah berada di Nusantara diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)

Beberapa negara dan wilayah yang telah dikunjungi oleh Ibnu Batutah, adalah Afrika Utara, Timur tengah, Afrika Timur dan Barat, Asia tengah dan Selatan, Asia tenggara, Tiongkok, dan semenanjung Iberia.

Lalu, pernahkah Ibnu Batutah, singgah ke sebuah negeri bernama Nusantara?. Baiklah, saya akan menuliskan perjalanan Ibnu Batutah melalui tulisan ini.

Pertama kali, Ibnu Batutah menurut catatan petualangannya, menginjakkan tanah bernama Nusantara, pada masa Kerajaan Samudera Pasai yang terletak di Pantai Timur Sumatera, sekitar tahun 1345 Masehi, setelah berlayar selama 25 hari dari Barhnakar (sekarang bagian wilayah Myanmar).

Dalam catatannya, Ibnu Batutah juga menggambarkan raja Samudera pasai yang bernama Sultan Malikul Dhahir seorang raja yang sangat shaleh, rendah hati, pemurah, dan sangat memperhatikan kepada fakir miskin.

***

Selain pulau Sumatera, Ibnu Batutah juga berkunjung ke Pulau Jawa pada sekitar tahun 1345-1346 Masehi. Dan saat itu pulau jawa di perintah oleh kerajaan Majapahit. Dan saat itu Kerajaan Majapahit, merupakan kerajaan Hindu terbesar di Nusantara.

Negeri Nusantara oleh Ibnu Batutah digambarkan sebagai negeri yang memiliki keindahan alam dan mempunyai penduduk yang sangat ramah. Negerinya juga memiliki banyak pohon seperti pohon pinang, kelapa, cengkeh, jambu, dan tebu.

Selain itu diceritakan juga dalam catatannya, Ibnu Batutah saat berkunjung di tanah Nusantara, tepatnya di Pulau Jawa, Raja Majapahit yang memerintah saat itu adalah Hayam Wuruk. Raja Hayam Wuruk juga lebih dikenal dengan nama Rajasanagara.

Dan saat Ibnu Batutah berada di Pulau Jawa, kerajaan Majapahit mengalami masa keemasan dibawah pemerintahan Raja hayam Wuruk, dengan Mahapatihnya yang terkenal yaitu Mahapatih Gajah Mada.

***

Ilustrasi Ibnu Batutah sedang duduk disebuah peti perlengkapannya berpetualang,diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)
Ilustrasi Ibnu Batutah sedang duduk disebuah peti perlengkapannya berpetualang,diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)

Dari banyak pengembaraan, petualangan yang luar biasa dilakukan oleh Ibnu Batutah keberbagai negeri, termasuk ke Nusantara menjadikan tulisannya sebagai rujukan sejarah hingga saat ini.

Sebuah bukunya yang terkenal dan mencatat semua riwayat perjalanannya yaitu " Hadiah bagi pemerhati negeri-negeri Asing dan Pengalaman-pengalaman Ajaib", atau yang lebih dikenal dengan Rihlah.

Ibnu Batutah, menghabiskan umur dan waktunya untuk melakukan pengembaraan yang panjang mengelilingi dunia. Tidak terbayangkan melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan tradisional berupa hewan seperti Unta, Kuda melalui daratan. Dan menggunakan perahu tradisional ketika berada dilautan.

Hikmah dari Perjalanan Ibnu Batutah

Ilustrasi gambar Ibnu Batutah sedang mengamati peta dunia diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)
Ilustrasi gambar Ibnu Batutah sedang mengamati peta dunia diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)

Dari membaca berbagai kisah petualangan dan pengembaraan Ibnu Batutah yang telah diabadikan dalam sebuah buku, yang memakan waktu hingga 30  tahun tersebut adalah pentingnya rasa ingin tahu dan keberanian menjelajah dunia.

Perjalanannya menunjukkan bagaimana Ibnu Batutah bisa berinteraksi dengan berbagai ragam budaya dan masyarakat di seluruh dunia, dapat memperluas pemahaman kita tentang dunia pada masanya dan memperkaya pengalaman hidup kita sendiri.

Ibnu Batutah juga mengajarnya, pentingnya dokumentasi dan berbagai pengetahuan, catatan perjalanannya memeberikan wawasan  yang sangat berharga tentang sejarah dan Geografi berbagai tempat yang didatanginya.

Selain itu semangat Ibnu Batutah dalam berpetualang dan mengembara dalam mengejar ilmu dan pengalaman baru menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama. Hingga banyak memunculkan pengembara, petualang muda, dan mencatatkan perjalanan tersebut dalam sebuah buku. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun