Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cerdas Berlalu Lintas Dimulai dari Diri Sendiri

4 November 2022   15:23 Diperbarui: 5 November 2022   09:09 1788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengendara motor nekat melawan arus saat berkendara di Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)

Keselamatan berkendara di jalan raya menjadi bagian utama saat berlalu lintas. Ironisnya, tidak semua orang saat berlalu lintas mempunyai kesadaran dan tingkat kecerdasan yang sama. Bagaimana caranya menumbuhkan budaya tertib, disiplin, dan cerdas berlalu lintas?

Budaya berlalu lintas

Seberapa tinggi budaya berlalu lintas, pada diri kita sendiri? Saat berkendara, di jalan yang sepi. Dan berada di lampu lalu lintas, saat berwarna merah tetap kita terobos? Atau berhenti, sesuai aturan?

Pertanyaan ini tentunya kita sendiri yang bisa menjawabnya. Kadang kita sudah tertib, mentaati aturan rambu lalu lintas, orang lain yang melanggar. Akibatnya mencelakakan diri kita sendiri.

Pengalaman yang pernah saya alami saat di jalan raya, berpapasan dengan orang lain yang melawan arus. Saat ditegur dan diingatkan kalau itu salah. Malah tidak terima, misuh dengan nada tinggi.

Inilah potret berlalu lintas yang terjadi. Kurangnya kesadaran, ingin menang sendiri, tidak peduli keselamatan diri dan orang lain. Menjadi pemicu makin tingginya kecelakaan berlalu lintas di jalan raya.

Menurut WHO di Indonesia tingkat kecelakaan lalu lintas menempati peringkat lima yang menyebabkan kematian. Penyebab utama minimnya disiplin berlalu lintas

***

Sumber infografis : indonesiabaik.id
Sumber infografis : indonesiabaik.id

Bahkan dalam catatan kepolisian, kecelakaan lalu lintas jadi pembunuh nomor dua di dunia. Sudah selayaknya, setiap pemakai jalan baik saat berkendara, ataupun tidak mematuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang dipasang di jalan raya.

Beberapa faktor penyumbang kecelakaan berlalu lintas yaitu:

1. Faktor Manusia

Berkendara saat badan lelah dan mengantuk karena tidak tidur, paling banyak menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas. Kalau terasa ngantuk dan badan sudah lelah. 

Lebih baik kita mencari tempat untuk beristirahat 1-2 jam dulu, sambil menikmati minuman hangat. Atau memilih tidur dulu, kalau memang ngantuk berat.

Dari data kepolisian juga didapatkan setiap jam, rata-rata di Indonesia 3 orang meninggal dunia akibat kecelakaan jalan. Kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manusia mencapai 61 persen berkaitan dengan kemampuan dan karakter pengemudi. 

2. Faktor Kendaraan

Faktor kendaraan yang tidak layak menjadi penyebab kecelakaan mencapai 9 persen. Hal ini terjadi karena tidak terpenuhinya persyaratan laik jalan.

Misalnya kampas rem yang sudah habis, dan sudah waktunya diganti. Ketika berada di jalan menanjak atau menurun mengalami rem blong sehingga mengakibatkan tabrakan beruntun, dan memakan korban dengan jumlah yang tidak sedikit.

Selayaknya sebelum kita berpergian, kendaraan baik mobil atau motor dipastikan dulu kelayakan jalannya. 

3. Faktor Prasarana dan Lingkungan

Penyumbang kecelakaan berikutnya adalah prasarana dan lingkungan sekitar 30 persen. Kondisi jalan yang rusak dan berlubang. Lampu penerangan jalan yang mati, jalan yang licin saat hujan menjadi penyebab kecelakaan cukup tinggi. 

Faktor penyebab kecelakaan di jalan bisa terus naik tanpa diimbangi kecerdasan berlalu lintas setiap orang. Cerdas yang di maksud bisa mentaati peraturan dan rambu lalu lintas. 

Rambu yang dipasang di jalan sebagai penanda, dan harus taat supaya tercipta keselamatan berkendara. Berkendara ugal-ugalan, melawan arus, bahkan tidak mematuhi larangan dan aturan termasuk menunjukkan rendahnya tingkat kecerdasan penggunanya di jalan raya.

Faktor human error juga sering ditemukan penyebab kecelakaan, karena berkendara dalam pengaruh alkohol, lelah dan mengantuk. Belum mahir membawa mobil atau motor, tapi tetap nekad mengemudikan dan mengendarai akan mencelakai diri sendiri dan orang yang berada di sekitar jalan.

***

Apa saja yang wajib ditaati saat berkendara?

Setelah kita mengetahui beberapa faktor penyebab kecelakaan berkendara. Supaya selamat di jalan sampai dengan tujuan, tentunya kita harus taat dengan aturan yang berlaku di jalan, apa saja?

Memeriksa kendaraan

Periksalah kondisi kendaraan baik mobil atau motor sebelum berpergian. Pastikan kondisi mesin, minyak dan olinya masih tersedia, kondisi baik dan tidak kering.

Termasuk juga tekanan angin ban, kondisi ban mobil atau motor tidak gundul. Dan pastikan juga alat-alat wajib ada di kendaraan anda sudah tersimpan dengan baik di dalam kendaraan.

Menggunakan Sabuk pengaman

menggunakan sabuk pengaman (freestock.org via pexels.com)
menggunakan sabuk pengaman (freestock.org via pexels.com)

Saat menggunakan mobil, tak kalah pentingnya sabuk pengaman terpasang dengan baik. Karena sabuk pengaman berfungsi sebagai pelindung diri menahan tubuh dari benturan dan terlempar saat terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan.

Sabuk pengaman sama fungsinya seperti helm saat mengendarai motor. Itu sebabnya, jauh dekat kedua barang tersebut seharusnya terpasang dan digunakan.

Mengatur kecepatan berkendara

mengendarai mobil di jalan ( Jeshoots.com via pexels.com)
mengendarai mobil di jalan ( Jeshoots.com via pexels.com)

Selalu menjaga jarak aman dengan pengendara lain, juga bagian dari kecerdasan kita berlalu lintas. Jangan terburu-buru, melaju dengan kecepatan tinggi saat berkendara akan membahayakan diri sendiri dan sesama pengguna jalan.

Kondisi jalan cukup baik atau tidak, menjadi pertimbangan saat mengatur kecepatan berkendara. Termasuk kondisi jalan yang digunakan saat ramai atau tidak. 

Tetap mengikuti Aturan Lalu lintas

Aturan dibuat supaya pemakai jalan merasa aman dan nyaman saat berkendara. Rambu lalu lintas saat berada di ruas jalan berbelok, apakah diizinkan berbelok, atau belok mengikuti isyarat lampu. Ini juga perlu menjadi perhatian pengguna jalan dalam berlalu lintas.

Sehingga semua pengendara jalan paham betul dan menyadari aturan lalu lintas. Karena peraturan dibuat untuk ditaati bersama, bukan malah dilanggar. 

***

Selain itu yang harus diperhatikan dan dimiliki oleh seorang pengendara di jalan raya adalah memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Jangan berkendara motor di atas jalan trotoar karena terjebak macet, tidak bermain gawai saat di jalan berkendara. 

Dan safety yang utama tetap di gunakan, seperti: mengenakan helm bagi pengendara motor, menggunakan sepatu. Yang bertujuan melindungi kepala dan kaki dan benturan ketika terjatuh.

Di akhir tulisan ini, saya mengajak semua pengendara dan pengguna jalan, lebih bijak dan cerdas berlalu lintas. Taat berkendara dan berlalu lintas bukan takut kena tilang oleh Polisi atau petugas perhubungan. 

Saat tidak ada Polisi atau petugas, berkendara semaunya dan parkir motor dan mobil tidak pada tempatnya. Tapi sadar bahwa, bila kita cerdas berlalu lintas akan memberikan keselamatan dan kenyamanan sesama pengguna jalan.

Ada peringatan yang sering diucapkan, bahkan dipasang pada tempat-tempat rawan kecelakaan " Biar lambat asal selamat". Atau bahasa sindiran " Mau cepat sampai rumah sakit atau kuburan? Jangan ugal-ugalan di jalan raya, keluarga tercinta menunggu di rumah".

Semoga kita semua, sahabat Kompasianer menjadi pelaku berlalu lintas yang cerdas dan bijak di jalan raya. Dan selalu memperhatikan keselamatan bersama saat berkendara. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun