Di akhir tulisan, esensi nama pena merupakan bagian dari seni seorang pengarang buku fiksi, maupun non fiksi menyamarkan identitas sebenarnya. Diera penjajahan bertujuan, nama pena dengan mudah mengkritik ketidak adilan yang terjadi seperti yang dilakukan Eduard Douwes Dekker, pada novel yang menggemparkan dunia dengan judul Max Havelaar.
Sedangkan diera sekarang untuk mempermudah diingat dan marketable, bagi penulis memperkenalkan dirinya. Dan dengan nama pena tersebut menjadikan penulis atau pengarangnya menjadi terkenal sepanjang masa. (*)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!