Efek dari film Jaws berdampak pada kehidupan nyata. Setelah film tersebut dirilis, banyak orang takut untuk berenang di laut dan perburuan hiu dunia meningkat. Dalam 50 tahun terakhir, hiu mengalami penurunan populasi. Tercatat telah menurun lebih dari 70% sejak tahun 1970. Penggambaran hiu sebagai 'monster laut' menjadi alasan untuk membenarkan kegiatan tersebut. Padahal, gambaran hiu yang haus darah dan menyerah manusia jauh dari realitasnya. Dalam film. Manusia digambarkan menjadi korban, dan hiu digambarkan sebagai kekuatan yang harus dikendalikan. Pandangan ini memperkuat ide bahwa manusia berhak menaklukkan alam demi keamanan dan kenyamanan.
Salah satu kebijakan kontroversial tentang pemusnahan hiu dengan tujuan untuk mengurangi insiden hiu, terjadi di Australia di kisaran tahun 2014. Hal ini dikarenakan pada tahun 2010-2013 tercatat terdapat tujuh serangan hiu fatal terjadi di Australia Barat. Kebijakan tersebut awalnya fokus pada pemusnahan hiu target. Hal ini kemudian memicu perdebatan bahwa, laut tersebut memang sudah menjadi tempat tinggal mereka, memusnahkan mereka sama saja dengan membunuh mereka di rumahnya sendiri. Kemudian di tahun 2017, Australia Barat mulai menerapkan langkah-langkah non-mematikan.
Namun, bagaimana pun penangkapan atau pemburuan hiu hanya penyumbang sebagian kecil dari penurunan populasi global. Sebagian besar penyebab penurunan populasi hiu di sebabkan oleh penangkapan industri, seperti meningkatnya permintaan global akan produk hiu dan juga disebabkan oleh faktor lain, seperti pengelolaan konservasi yang kurang memadai.
Beberapa kawasan, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Afrika Selatan, Australia, termasuk Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting untuk meningkatkan perlindungan hiu di perairan mereka. Namun, padangan global terkait makhluk laut ini tetap mengkhawatirkan. Dengan penggambaran hiu di film Jaws yang berhasil menimbulkan rasa takut akan makhluk laut tersebut, membuat upaya perlindungan mereka tampak tidak perlu.
Peter Benchley, penulis novel Jaws dan sekaligus ikut menulis naskah filmnya, berpendapat bahwa hiu harus ditulis sebagai korban, karena di dunia ini hiu lebih tertindas dari pada penindasnya. Benchley menghabiskan hidupnya bekerja pada upaya konservasi hiu hingga kematiannya pada tahun 2006. Sinematografer dari film tersebut, Valerie Taylor juga terlibat dalam kegiatan konservasi hiu, ia mengadvokasi hiu perawat abu-abu (Carcharias taurus) pada awal 1980an, dan membuatnya menjadi spesies hiu pertama yang menerima status dilindungi di dunia. Leonardo Compagno, konsultan ilmiah film tersebut, juga turut mengkampanyekan perlindungan hiu putih besar di Afrika Selatan. Sutradara Steven Spielberg sendiri juga menyatakan penyesalannya atas dampak dari film tersebut terhadap populasi hiu. Dalam film documenter pembuatan Jaws, ia menyatakan bahwa ia bukan takut dimakan hiu, tetapi lebih takut hiu yang akan marah padanya.
Lima puluh tahun setelah perilisannya, The Jaws Effect tetap menjadi bukti kuat bahwa film dapat membentuk cara pandang dunia terhadap alam. Melalui teori representasi Stuart Hall, kita memahami bahwa ketakutan terhadap hiu bukan muncul dari fakta ilmiah, melainkan dari makna yang diciptakan lewat bahasa, gambar, dan simbol dalam film. Jaws berhasil menanamkan citra hiu sebagai monster laut yang menakutkan, hingga rasa takut itu memengaruhi perilaku manusia di dunia nyata dari meningkatnya perburuan hingga menurunnya populasi hiu secara global. Namun di sisi lain, warisan film ini juga mendorong kesadaran baru akan pentingnya konservasi laut dan perlindungan hiu. Lima dekade setelah Jaws, kita diingatkan bahwa representasi dalam budaya populer memiliki kekuatan besar: ia tidak hanya membentuk imajinasi, tetapi juga menentukan bagaimana manusia memperlakukan alam sekitarnya.
Referensi
Carver, E. (2025, 18 Juni). On its 50th anniversary, 'Jaws' continues to provoke shark conservationists. Mongabay.
Diakses dari https://news-mongabay-com.translate.goog/2025/06/on-its-50th-anniversary-jaws-continues-to-provoke-shark-conservationists/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sge
Jaws' at 50: The Groundbreaking Summer Blockbuster that Changed Hollywood, and Our Summer Vacations, Forever. (n.d.). Cinephilia & Beyond.
Diakses dari https://cinephiliabeyond-org.translate.goog/jaws-groundbreaking-summer-blockbuster-changed-hollywood-summer-vacations-forever/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Hall, S. (1997). Representation: Cultural representations and signifying practices. London: Sage Publications.
Hall, S. (1980). Cultural studies: Two paradigms. Media, Culture & Society, 2(1), 57--72. https://doi.org/10.1177/016344378000200106