Mohon tunggu...
Bambang Kuncoro
Bambang Kuncoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Wisdom. URL https://www.kompasiana.com/bkuncoro

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tumbal Ke Seribu....

1 Desember 2020   22:25 Diperbarui: 1 Desember 2020   22:33 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mereka berjalan menuju pintu depan.  Sebagian anak tangga sebelum mencapai pintu juga menunjukkan kerapuhan di sana sini. "hati-hati melangkah" Ario memperingatkan teman-temannya. 

Tepat didepan pintu, Bobi berkata "jika pintu ini terkunci, mungkin kita harus masuk lewat jendela" sambil tangannya mencoba menekan gagang pintu dan agak di dorong.  Pintu sedikit terbuka dan Bobi lanjut mendorongnya.  Bunyi engsel yang sudah karatan terdengar berderit cukup keras.

Rumah itu terdiri dari beberapa ruangan "kita coba eksplor tiap ruangan ya guys," kata Dru yang sekarang berjalan di depan. Di ruangan tengah yang cukup besar, dindingnya terpampang lukisan. Ada seorang wanita tua bersanggul dengan wajah penuh kerutan, tapi ngerinya matanya putih semua tanpa bola mata. Dan kedua tangannya berpose membentuk angka 8  dengan jarinya. Suatu pose yang aneh.

Diatas lukisan ada jam dinding tua yang mata jarumnya menunjukkan ke angka 12:15.  Tiba-tiba Dru berkata "Hey guys lihat didalam lukisan itu juga ada jam di belakang ibu itu dan angkanya juga menunjukkan jam 12:15".  

Bobi yang terheran-heran dengan kesamaan itu, segera memutar tubuh nya mencoba menerangi dinding di seberang  lukisan. Dan dugaanya benar, disana juga ada jam dinding kotak warna putih yang jarumnya juga diam di angka 12:15.  Lalu mereka bergerak keruangan lain dan ternyata ada beberapa jam dalam berbagai bentuk, di dinding, di atas lemari rusak, bahkan tergeletak di bawah yang semuanya menunjukkan angka 12:15. 

Mereka terus mengeksplor.  Tiba-tiba Ario bergumam "guys ini seperti kamar yang ada di lukisan ibu tadi" sambil menyorot senter ke pintu merah.

"Penasaran nih ada apa di dalamnya" kata Drupadi sambil mencoba membuka pintu, yang langsung tercium bau anyir.

"Lihat tempatnya tidak terlampau berantakan seperti ruangan lain" Lanjut Drupadi sambil menerangi ruangan dengan senternya.

"Ayo kita set up kamera, lampu dan peralatan lain" ajak Ario ke rekan-rekannya. 

"Dru, habis pasang alat entah kenapa ini seperti tidak biasa aku agak ngantuk nih, aku coba istirahat sejenak ya, kamu jaga pertama ya" kata Ario sambil beranjak ke pojok ruangan dimana Bobi sudah lelap duluan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12:00, Dru masih terjaga.  Sekitar 10 menit kemudian Dru mulai terserang kantuk, padahal tadi dia minum kopi 2 gelas, lebih banyak dari Ario dan Bobi.  Dru mencoba menahan kelopak matanya yang terasa sangat berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun