Selesai sholat, kami melanjutkan perjalanan menuju museum. Begitu sampai di lokasi parkiran museum, belum sempat turun dari bus, hujan turun dengan lebatnya. Kami pun memutuskan menunggu hujan reda baru turun.
Sambil menunggu hujan reda, kami makan siang. Karena makanan disimpan di bagasi bus, maka pak Kernet yang membantu mengambilkan nasi dus. Setelah selesai makan, hujan mulai reda. Kami pun masuk museum. Harga tiket Rp. 20.000,00 per orang.Â
Fieltrip di Museum Kereta Api Ambarawa
Begitu masuk lokasi museum, karena hujan, lantainya basah dan licin. Sebagian dari kami jalan tanpa alas kaki. Sepatu ditinggal di bus agar tidak basah. Hujan deras membuat kubangan air sekitar  lokasi parkir mencapai ketinggian sekitar 10 cm.  Di dalam lokasi museum banyak berjajar  lokomotif tua yang terawat. Ada pula gerbong kereta yang difungsikan sebagai perpustakaan. Isinya buku buku sejarah. Lantainya kayu. Sehingga cukup nyaman untuk membaca.Â
Sayangnya tidak ada kereta yang dijalankan yang bisa membawa kami ke  suatu tempat.  Padahal saya dah membayangkan akan naik kereta api tua berjalan di pinggiran kampung. Meski begitu kami tidak kecewa. Kami toh tetap bisa masuk ke gerbong maupun lokomotif tua tersebut. Bisa swaphoto sesuka kami.Â
Sekitar satu jam kami menikmati pemandangan dan berfoto ria serta baca baca buku di gerbong perpustakaan, kami pun menuju tempat parkir. Kami pulang bakda asar. Sampai Jogja kembali sekitar pukul 18. 30. Alhamdulillah perjalanan kami tepat sesuai rencana. Â