Mohon tunggu...
Caryanah Abay
Caryanah Abay Mohon Tunggu... Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Saya Pemabuk Akut, Bagaimana Cara Mengatasinya?

6 November 2014   22:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:27 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14152558071585531744

[caption id="attachment_372534" align="aligncenter" width="300" caption="frozercorporation.blogspot.com"][/caption]

Dalam  dua minggu ini  dua temen anggota "genk" ku merayakan hari jadi,   sebagai ketua genk   (ciee..gini gini ketua genk nih.. sangar gak?)  hehehe..karena di antara mereka saya yang paling tua, (bukan ketua).  mereka sibuk cuap cuap memberi tahu saya,  " gimana nih mbak Yan..kita mau  jalan kemana ? kita makan di mana? kamu di mana? dengan siapa ?,  semalam berbuat apa? ..aaaiiiihh...kok ngamen jadinya ..uuu..uuugghhhhh begitu isi yang memenuhi wassap ku,   tak sabar menunggu keputusanku.

Mereka memberi pilihan ,  mau ke Disneyland  atau ke Ocean Park. tapi saya memberi jawaban beda, dalam ketikan di wassap di selingi gambar expresi lidah melet ke samping yang berarti hmmm... yummy,   saya kasih pilihan lain, gimana kalau kita " Tapinlo an atau makan rame2 di Kapeci ? (  sebutan saya untuk KFC)   begitu keputusan sekaligus tanyaku.   Jiiiaaaahhhh ...makaan muluu nih ibu ketua pinginya.. udah gembul juga !! , begitu mereka rame2 membully ku dengan tak ktinggalan  menyisipkan expresi wajah yang tampak kedua barisan gigi nya alias geram, di sertai tanda pentung ..eeh  tanda seru . hihihi

Laaaah.. mau bagaimana, kalau untuk urusan makan , saya gak  kuasa menolak karena itu hoby ku, sampai mereka menjulukiku " lap sap dhong"  ( tong sampah) saking doyan makan apapun tawaran mereka gkgkgk.. karena menurut saya menolak pemberian  makanan itu dosa, dan gak etis bagi saya jika di kasih makanan saya bilang gak enak, takut menyinggung  perasaan, jadi mereka senang memberi,  dan saya senang memuji dan kami sama sama senang,  habis perkara.

Tapi kalau untuk urusan  traveling,  saya harus mencari cari alasan, kecuali mereka siap menanggung beban .  Karena  jujur,  saya punya problem yang entah karena saya ini terlalu katrok,  udik,  ndeso,  atau memang sudah bawaan dari orok sono.  saya ini tukang mabuk, bahkan termasuk pemabuk akut saking parahnya.  Bukan mabuk minuman ya, tapi mabuk kendaraan, entah darat, laut ,ataupun  udara.

Jika dalam suatu acara tur, sebelum hari H atau sebelum perjalanan di mulai, saya akan  gesit dan  cekatan mengatur segala sesuatu, mengumpulkan orang , mengatur konsumsi atau hal hal lainya, layakn ya seorang panglima perang, tapi begitu sudah mulai masuk kendaraan, saya bagaikan panglima perang yang kehilangan pedang,  lemas tak berdaya,  keringat dingin bercucuran, membuat bedak dan gincu saya luntur ..gghhh,  harus di pepet kanan kiri agar kondisi saya hangat,, tidak boleh ngobrol ataupun bersuara,  karena  angin akan cepat masuk memalui lobang mulut,  harus di pastikan semua lobang harus rapet, tak terkecuali lobang puser  uuppsstt.....  yang harus di tutup dengan selembar salonpas,   sengsara bangget kaan?  .

Ngomong2 tentang  puser,  ada kisah lucu yang bikin saya malu atau seharusnya saya masuk rekor muri, cekidot....Dalam sebuah perjalanan rombongan ke Jakarta waktu dari Pt di desa dan akan pindah ke Jakarta, awal berangkat,  saya tempel salonpas pada lubang puser ,   dan saya bawa bekal beberapa lembar lainya, di setiap persinggahan , lembar salonpas yang menempel saya ganti dengan yang baru, karena  hawa panas  sudah luntur, alhasil sampai di Jakarta saya selamat tanpa mabuk berkat salonpas.  Tapi naas , di  Jakarta kami harus mandi ramai2 karena fasilitas yang terbatas,  mareka yang mandi bareng saya terbelalak dan kaget melihat ada yang aneh,  puser  yang seharusnya  dan pada umumnya bulat,  namun puserku  berwarna hitam dan berbentuk "kotak" !! bekas tempelan salonpas.  saya hanya tersenyum saja menanggapi ledekan teman2.

Duluuu... banyak sekali saran agar saya terbebas dari mabuk saat di perjalanan,  ada yang nyuruh makan singkong mentah, saya coba, tetep muntah, ada yang nyuruh nyicipin rasa bensin, malah bikin trauma,  yang sedikit membantu jika saya harus duduk dekat pk supir agar pandangan saya lurus ke depan dan tidak pusing, apalagi jika kebetulan supirnya agak gantengan gitu, saya agak seger tapi tetap puyeng.  namun dengan begitu saya harus cari kendaraan yang kosong di sebelah pk supir, ini membutuhkan waktu extra.

Setelah menikah dan berkeluargapun bakat dan ' talenta' ini terus terbawa, saat hamil pertama kondisi lebih parah lagi, jangankan naik kendaraan, denger mobil suami pulang kerja saja , saya sudah muntah2 gak karuan , hhhmmm....  bener bener menyiksa.  setelah kelahiran anak pertama, suami memberi solusi untuk mengajariku membawa mobil, menurut analisanya, dengan menyupir kita punya tanggung jawab konsentrai ada penumpang yang harus di jaga. jadi tidak focus pada diri sendiri. Dengan telaten suami mengajari , dan dengan semangat lepas dari  hal yang menyiksa ini, saya gigih mengikuti instruksi suami, hingga saya bisa  nyupir walau gak mahir,sekedar puter2 komplek perumahan Bumi Indah Psr Kemis Tangerang, (komplit amat)   tapi hasilnya.....cekidot  saya tetap muntah di belakang setir... hhhhhh.

Mungkin dengan usia saya yang sekarang, bakat mabuk ini tidak bisa di sembuhkan.  Atau justru ada keajaiban ,  jika di antara Anda Anda para pembaca, sanak,  handai,  taulan  dan rekan   ada saran atau  pengalaman lain yang mampu mengendalikan  sifat cenderung ingin mabuk dalam setiap naik kendaraan. bolehlah bantu saya mengatasi keadaan ini.

Kembali ke ajakan prend in the genk, demi kekompakan dan tidak ingin mengecewakan, saya setuju asal saya tidak mau naik wahana apapun, biarin saya bagian menunggu barang2 dan duduk manis saat mereka bermain di permainan yang bikin perut saya  serasa di aduk aduk.  pinta saya setelah ini teraktir  saya makan di kapeci ya ....preend.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun