Mohon tunggu...
Yosef M.P Biweng
Yosef M.P Biweng Mohon Tunggu... Guru - Guru pedalaman

Musafir sebagai guru di pedalaman Papua

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Papua Selatan

16 Juli 2022   09:56 Diperbarui: 16 Juli 2022   10:00 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Provinsi Papua Selatan telah diusulkan sejak tahun 2002 silam. Akhirnya terjawab di tahun ini. Wilayah Papua selatan sudah merencanakan untuk terlepas dari Provinsi induk yaitu Provinsi Papua. Berdasarkan analisis Intelijen, maka lahirlah Provinsi baru di Papua. Masyarakat Selatan Papua pasti senang bisa memiliki Provinsi. Dengan demikian, kemedesakan sumber daya manusia harus disiapkan supaya bisa mengisi ruang-ruang kosong dalam pemerintahaan ini. Besar harapan, dengan adanya Provinsi Papua selatan ini bisa menyerap tenaga- tenaga kerja orang asli Papua yang memiliki gelar sarjana mauapun yang sederajat.

Gap- gap yang terjadi hari ini di tengah masyarakat adalah harapan besar untuk tetap menjadi tuan di negeri sendiri. PPS atau Provinsi Papua Selatan yang telah hadir di wilayah selatan Papua ini, kita harus sadar bahwa kita sedang berada dalam peradaban perubahan. Perubahan menuntut kita untuk bekerja dan bersaing. Kalau kita tidak bekerja dan bersaing, maka kita akan tereliminasi dari peradaban perubahan ini.

Ada dua persepsi, yaitu positif dan negatif tentang Otsus jilid II dan tiga DOB provinsi di Papua. Saya akan melihat dari sisi positif kehadiran PPS di selatan Papua Merauke. Bagi generasi penerus Papua selatan, marilah menyambut PPS ini dengan lapang dada. Kita terima PPS ini sebagai hadiah atau kado yang sangat istimewa. Kita perlu menjaga, merawat dan membangun dalam bingkai pemerintahan yang bersih, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. "Izakod Bekai, Izakod Kai."

Agats, 16 Juli 2022, pukul 11.46 wit

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun