Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Cairo Airport

14 Februari 2011   08:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:36 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Alhamdulillah sudah boarding pass, tinggal nunggu check in. Terminal satu bandara internasional Cairo kecil, tidak seperti di terminal 3 yang luas. Baru berjalan beberapa meter saja udah habis dan bosen. Ahh..dari pada bosen, melihat keadaan sekeliling yang juga gak ada yang kenal, saya memutuskan untuk santai saja di cafee starbuck dekat dengan ruangan check in. Ketika laptop saya keluarkan dan saya buka, beberapa orang di dekat saya memandangai saya, "egp", fikir saya.

Mencoba mencari wearless ternyata ada. Kesempatan nich buat buka-buka internet. Fikiran langsung melayang untuk menulis sesuatu yang tak berguna, ya apalagi kalo bukan untuk diary, paling tidak menuliskan hal ringan. Semua yang ada di samping saya hampir 100 % orang Mesir, mereka semua sepertinya satu tujuan; ke Dubai. Rupanya, keadaan Cairo yang gak jelas, juga membuat mereka ingin pergi keluar dari negaranya, sepertinya seperti itu.

Tadi, sewaktu hendak boarding pass, ada dua orang polisi yang berjaga. "iftah syantoh dihh!", "buka kopermu!", katanya. Mulailah proses interogasi dimulai. Koper dibuka, dilihat-lihat isinya, saya jawab, "hadiah bas wa malabis", "cuma hadiah kok dan baju2", rupanya polisi itu tidak percaya. Pakek nanya nama saya lagi, "inta ismu min?", "kamu namanya siapa?", "ana muhammad", "saya muhammad". "muhammad min?", "muhammad siapa?", ahh..ngejar terus nich orang. Saya sabar menjawab setiap pertanyaannya. "muhammad bisyri".

Tidak sampai disitu, dia nanya-nanya saya belajar di mana, di Mesir udah berapa tahun, pakek pesawat apa, tujuan mana, transit di mana. Wah, pokoknya saya ladenin aja deh, dari pada dari pada. Dia beberapa saat memandang wajah saya, saya tersenyum saja sambil ngobrol 'mujamalah' layaknya orang Mesir. Alhamdulillah, akhirnya dilepas juga, bahkan dia ikut menata tas saya yang dia odel-odel.

Urusan selesai, saya berjalan mencari boarding pas untuk maskapai penerbangan Emirat. Tidak jauh, hanya sekitar 15 meter. "Excuse me", saya sapa seorang ibu-ibu yang jaga dengan seragam khas Emirat memberikan senyum. "Jakarta", dia langsung menebak saya hendak ke mana. Saya jawab dengan senyuman juga, "ya". Saya bilang padanya, "maybe..near the window please". "oke", jawabnya sambil mengetik dan memberikan saya tiket.

Alhamdulillah. Koper yang saya bawa bobotnya gak sampai overweight, cuma 29 koma sekian kilo gram. Tanpa periksa periksa lagi, koper langsung ditempeli kertas dan langsung lolos. Kayaknya baru kali ini saya tidak overweigh. hehe. Tahun lalu gara-gara overweigh di bandara Suvarnabhumi, Thailand sampai penerbangan ke Cairo di cancel dan kena denda 2000 baht.

Ah. Bandara terminal satu emang kecil. Selanjutnya pemeriksaan di pihak imigrasi, jaraknya juga tidak jauh, hanya 10 meter dari tempat saya berdiri. Saya pilih di antrian paling kiri, di sana hanya ada 3 antiran orang. Hanya menunggu sekitar 2 menit langsung dapat jatah. Passport di stempel kepergian keluar Mesir dan saya langsung masuk menuju ruang tunggu.

Aduh. Di depan ruangan untuk check in tidak ada kursi sama sekali, yang ada hanya banyak kios untuk jual jewelerry. Awalnya saya muter-muter lihat di kristal ashfur. Saya lihat bandrol harganya semuanya pakek dollar. Harganya emang benar-benar miring, tapi miringnya ke atas dan harganya bukan lagi pakek mata uang egyptian, melainkan udah pakek huruf S yang disilang alias dollar. Mahal mahal.

Akhirnya saya capek juga jalan-jalan. Pas di depan ruang check in di gate delapan ada starbuck coffe. Ada beberapa kursi yang kosong. Saya langsung nyelonong aja ke sana. Duduk dan mengeluarkan laptop dan langsung menulis, untuk siapa lagi kalo bukan untuk kompasiana. Sekedar ingin berbagi cerita saja.

Hampir rata-rata dari mereka duduk santai bersama pasangan. Ada beberapa yang menyendiri sambil menyeruput kopi ditemani laptopnya, dalam kategori ini adalah saya. hehe.  Udah dulu ya. Mau check in dulu, pesawat udah menunggu. Mohon doa dari kawan-kawan semua. Semoga selamat sampai tujuan dan niat-niat yang sudah saya ajukan kepada Allah semoga dikabulkan. Amin Ya Rabbal 'alamin.

Salam Kompasiana

Bisyri Ichwan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun