Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masa Kesetiaan

28 Desember 2020   21:40 Diperbarui: 28 Desember 2020   21:48 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MAKESTA. Masa Kesetiaan Anggota IPNU IPPNU (Foto : Tim IPNU Kedunggebang)

Ada keramaian dan bangunan MI, rupanya ini tempatnya. Mobil aku parkir di dalam sekolahan dan sudah banyak rekan rekanita yang memakai seragam IPNU IPPNU yang sedang khidmah acara MAKESTA, di tengah lapangan sekolah, juga ada banner besar yang terpasang, menjelaskan kalau sedang ada acara MAKESTA IPNU IPPNU.

"Assalamu'alaikum, mana Mas Nadhir?", aku mengucapkan salam kepada mereka yang sedang asyik duduk di depan kelas. Tidak satupun dari wajah mereka yang aku kenal. 

Setelah bersalaman, ada satu orang yang datang, "Saya Nadhir Gus, yang menghubungi via WA". Mas Nadhir mengajakku beramah tamah terlebih dahulu di dalam kelas. 

"Mohon maaf Gus, merepotkan anda. Mas Rizki dan Gus Fikri tidak bisa mengisi malam ini. Jadi anda yang mengisi materinya. Dua materi sekaligus yakni NU dan Aswaja", Mas Nadhir menjelaskan lagi kepadaku seperti penjelasannya di WA. "Siap Mas", jawabku.

Aku membawa satu buku yang aku persiapkan untuk hadiah buat satu peserta yang nantinya menjadi teraktif saat sesi materi. Buku yang aku bawa adalah "926 Cairo" yang menjadi buku pertama yang aku tulis dan terbitkan. Mas Nadhir mengajak kepadaku untuk masuk ke ruangan yang sudah disediakan dan siap untuk mengisi materi kepada peserta MAKESTA. 

Aku mengucap salam saat masuk ruangan. Ada sekitar 25 peserta yang mengikuti acara ini. "Ini MAKESTA yang ke berapa Mas?", aku bertanya ke Mas Nadhir. "Baru pertama Gus", jawabnya sambil tersenyum. Mas Nadhir bercerita bagaimana dia dan Gus Rizki berjuang bersama pemuda Kedunggebang untuk menghidupkan beberapa organisasi kepemudaan, inilah salah satu hasilnya. IPNU IPPNU Kedunggebang mencari kader baru di acara MAKESTA ini.

Mas Nadhir membaca CV (Curikulum Vitae) yang aku tulis tangan. S1 di Mesir, S2 di Jember, S3 di Malang. Secara organisasi, aku diberikan amanat untuk berkhidmah sebagai Ketua Umum MATAN Banyuwangi, Sekretaris Jendral JATMAN Banyuwangi, Wakil Ketua bidang Deradikalisasi di PC. GP Ansor Banyuwangi. 

Aku juga memberikan penjelasan kepada teman-teman di awal, "Silahkan nanti setelah saya menjelaskan materi NU dan Aswaja untuk bertanya apapun. Apapun boleh ditanyakan". Agar memberikan motivasi buat mereka untuk sama-sama belajar dan ingin tau. "Yang paling aktif, nanti saya kasih buku 926 Cairo", sambil aku menunjukkan bukunya yang sudah aku tanda tangani.

Di dalam materi, aku menyebutkan dua hadits, hadits pertama adalah hadits yang sangat populer, yang menjelaskan bahwa umat Yahudi akan terpecah belah menjadi 71 golongan, umat Nasrani akan terpecah menjadi 72 golongan dan umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya akan masuk neraka. 

Kata Kanjeng Nabi, sebagaimana dalam kutipan hadits yang aku pelajari, "yang selamat adalah orang yang mengikutiku dan mengikuti para sahabatku". Hadits inilah yang akhirnya memberikan banyak pemahaman bahwa golongan yang selamat adalah golongan yang mengikuti Rasulullah dan Para sahabat yang sering dikaitkan dengan nama Aswaja yang berarti Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Aku juga menjelaskan tentang hadits yang redaksinya memiliki arti bahwa "Sahabatku seperti halnya bintang di langit, ke mana saja kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapatkan petunjuk". Makna hadits ini melengkapi hadits yang pertama tadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun