Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Umrah Koboy

15 Oktober 2020   23:58 Diperbarui: 16 Oktober 2020   00:34 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umroh Koboy (Foto : Bisyri)

"Ayo kita ke bus", kata Mas Faiq kepada teman-teman. Dia bersama timnya sudah mendapatkan bus yang mau mengantarkan dari Aqabah menuju ke Madinah, Saudi Arabiya. Biayanya adalah 5000 riyal Saudi. Nanti dari 5000 riyal itu kami bagi bersama sebanyak 40 orang rombongan kami.

"Perjalanan dari Aqabah ke Madinah sekitar 24 jam, jadi kita nikmati saja perjalanan ini", lanjut Mas Faiq. Saya mendapatkan kursi agak belakang. Perjalanan malam yang kami lalui, tidak ada pemandangan yang istimewa, layaknya perjalanan di negara arab, kanan kiri jalan adalah padang pasir.

Jalannya juga sangat lurus, tidak ada belokan sama sekali, kami melewati tol tanpa hambatan. Selama perjalanan, lebih banyak kami gunakan untuk istirahat. "Kita sahur di mana?", tiba-tiba suara dari speaker di bus membangunkan kami semua.

"Perwakilan yang ada di depan ketika ada restoran arab, tanya saja, menyediakan makanan nasi tidak? Kalo ada jualan nasinya, kita turun dan sahur di sana", Mas Kiram memberikan masukan. Di manapun, walaupun di negara arab, kami masih mencari nasi sebagai makanan pokok, meskipun nasinya adalah nasi arab.

Sampai beberapa kali bus berhenti, perwakilan teman-teman, terkadang Mas Faiq terkadang Mas Turmudzi, yang turun untuk menanyakan perihal apakah restorannya menjual menu yang dari nasi atau tidak, bukan hanya menjual roti dari gandum  saja.

Rezeki belum mengarah ke kami semua. Sampai banyak sekali restoran arab yang kami singgahi, belum ada satupun yang menjual menu yang ada nasinya. Semuanya berupa Isy, roti dari gandum. Sampai hampir jam 3. "Gimana ini enaknya?", kata Mas Faiq.

"Kita berhenti di peristirahatan yang ada masjidnya mas, sahur seadanya dari sisa perbekalan yang dibawa dari Cairo kemarin", kata Mas Kiram mewakili teman-teman. Bus berhenti di sebuah halaman masjid. Di depannya ada seekor onta yang sedang makan rumput.

Saya langsung menuju toilet, selama di bus, kami tidak bisa menggunakan toilet, karena dikhawatirkan mengganggu penumpang yang lain. Teman-teman menggunakan waktu untuk istirahat kembali, ada beberapa yang sedang asyik makan sahur.

Rupanya ada seorang penjaga masjid yang bisa kami ajak ngobrol. Kami bertanya onta yang berada di depan masjid itu, kata penjaga masjid, onta yang ada di depan itu akan disembelih nanti pagi untuk menu buka puasa sore harinya. Setiap hari di masjid ini menyembelih satu onta untuk buka puasa bersama. "Subhanalloh", saya mengucap sebagai bentuk keheranan.

Setelah sholat subuh kami melanjutkan perjalanan kembali. Sehari penuh, bus melewati jalan raya di Yordania yang sepi dan kendaran dengan kecepatan yang luar biasa jika dibanding dengan jalan-jalan di Indonesia. Kesan saya di Jordan, kotanya bersih dan rapi, sampah tidak terlihat berserakan di mana-mana.

Sore hari kami masuk di perbatasan Jordan -- Saudi Arabia. Mas Faiq turun melaporkan kondisi kami. Saya tidak tau persis apa yang dia katakan kepada seorang petugas imigrasi Saudi. Dia kembali ke bus dan meminta pak sopir untuk menuju tempat parkir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun