Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tunaikanlah Sahur, karena Sahur Tak Sekadar Makan

30 Maret 2024   09:58 Diperbarui: 30 Maret 2024   09:59 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi malan sahur. Foto: Getty Images/iStockphoto

Ramadan telah berjalan lebih dari separo. Mulai memasuki fase akhir. Rasa lelah mulai mendera tubuh. Meski demikian, semangat berpuasa tentunya tak boleh kendor.

Salah satu fenomena yang sering muncul begitu memasuki akhir Ramadan adalah rasa malas untuk bangun ketika sahur. Rasa kantuk yang hebat, tubuh yang merasa lelah dan dinginnya udara pada jam-jam sahur tersebut memancing rasa malas untuk bangun makan sahur. Apalagi faktanya kita masih kuat melaksanakan puasa besok harinya meski tidak makan sahur. Alhasil kita memilih bertahan di peraduan tanpa melakulan apa-apa menunggu pagi tiba.

Sejatinya sahur itu bukan sekedar makan dan minum untuk persiapan puasa. Tetapi juga terkait keberkahan dan fadilah yang ada padanya. Karena itu, melewatkan waktu sahur tanpa melakukan  apa-apa sama saja dengan melewati waktu dengan banyak kerugian.

Apa saja kerugian yang dimaksud ? Mari kita lihat faktanya !

1. Melewatkan sahur akan melewatkan keberkahan yang ada padanya.

Waktu sahur itu waktu yang istimewa. Banyak keberkahan yang ada padanya. Karena itu, melewatkan waktu sama saja melewatkn karunia Allah yang sejatinya diperuntukkan bagi kita.

Rasulullah sudah mengingatkan hal ini dalam benerapa hadisnya. Dalam hadis riwayat Bukhari dari Anas bin Malik, Rasul menyerukan kita untuk bersahur karena banyak keberkahan di dalamnya.

Pada hadis lain yang diriwayatkan Ahmad dari Abu Said Alkhudri Nabi bersabda agar kita tidak meninggalkan sahur karena banysk keberkahannya dan juga pada waktu sahur Allah dan malaikat bershalawat untuk orang-orang yang bersahur.

2. Melewatkan sahur akan melewatkan waktu memanjatkan doa yang mustajab.

Waktu sahur yang berada di sepertiga terakhir malam merupakan waktu dimana dikabulkannya doa. Karena itu sayang sekali bila kita tak meminta sesuatu pada Allah pada waktu tersebut.

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim Nabi bersabda bahwa Allah turun pada sepertiga terakhir malam. Siapa yang berdoa akan dikabulkannya, siapa yang meminta akan diberinya dan siapa yang memohon ampun akan diampuninya.

Sebagai hamba-Nya apalagi yang kita harapkan selain terkabulnya doa-doa yang kita pintakan. Memohon kesehatan, keselamatan dan juga kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Karena itu, ketika mendapati waktu yang mustajab seperti waktu sahur ini sungguh sayang sekali bila dilewatkan.

3. Melewatkan waktu sahur akan melewatkan kesempatan memperbanyak ibadah

Tak hanya untuk makan, waktu sahur sejatinya juga sangat baik diisi dengan kegiatan amal ibadah sebagai bagian dari cara menghidupkan malam Ramadan.

Sebagaimana diketahui, Nabi telah mengatakan bahwa siapa yang mengisi malam Ramadan, termasul pada wakti sahur, dengan beribadah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Ini sebuah keuntungan besar bagi kita yang sayang bila disia-siakan. Apalagi yang kita harapkan kalau bukan beribu ampunan dari Sang Pencipta.

Ada banyak bentuk ibadah yang bisa jita kerjakan. Membaca Alquran, berzikir, meperbanyak istigfar, melakukan shalat sunat adalah beberapa diantaranya. Yang penting dilakukan dengan ikhlas dan mengharapkan keridlaan Allah semata.

Bulan Ramadan tinggal beberapa hari lagi. Artinya kita akan segera berpisah dengan bulan penuh kemuliaan dan keberkahan ini. Mari manfaatkan waktu yang tersisa dengan mengisinya dengan amalan-amalan yang telah dicontohkan Rasulullah. Agar kita tak kehilangan momen berharga yang datangnya hanya sebentar saja ini.

(EL)

Yogyakarta,30032024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun