Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akankah Laga Melawan Kroasia Menjadi Laga Terakhir Generasi Emas Belgia?

1 Desember 2022   19:58 Diperbarui: 1 Desember 2022   20:09 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Belgia. Foto : Manu Fernandez/AP/bola.com

Partai seru tersaji pada matchday ketiga grup E Piala Dunia 2022. Belgia menghadapi Kroasia. Tanda tanya besar tertuju pada timnas Belgia. Akankah laga melawan Kroasia menjadi laga terakhir generasi emas Belgia ?

Sebagai tim yang disematkan gelar sebagai generasi emas, maka Belgia selalu difavoritkan menjadi pemenang trofi juara. Dengan dukungan sejumlah pemain dengan kemampuan diatas rata-rata membuat banyak orang yakin bahwa mereka hanya menunggu waktu untuk membuktikan kemampuan mereka.

Namun faktanya jauh dari ekspektasi. Tim yang telah terbentuk selama beberapa tahun ini belum sekalipun muncul sebagai juara. Baik di tingkat regional maupun global. Muncul kemudian pertanyaan,' Ada apa dengan generasi emas Belgia ini ?"

Ya, prestasi terbaik Belgia hanyalah pernah menduduki peringkat satu FIFA sebelum kemudian diambil alih Brasil. Sementara dalam urusan trofi, belum sekalipun mereka menangkan. Mereka selalu tersungkur sebelum mencapai partai final dalam dua kali keikutsertaan di Piala Eropa dan satu kali Piala Dunia.

Pada Piala Dunia 2022 ini, tim berjuluk  De Rode Duivels ini sebenarnya kembali difavoritkan sebagai kandidat juara. Bergabung bersama Kroasia, Maroko, dan Kanada di grup E, Belgia diprediksi tidak bakal menemui kesulitan melewati fase penyisihan grup ini.

Namun faktanya tidaklah demikian. Juara ketiga Piala Dunia edisi sebelumnya ini kini justru berada di ujung tanduk. Mereka ditintut memenangkan laga ketiga melawan Kroasia ini bila ingin memastikam lolos dari fase grup ini. Hasil seri apalagi kalah akan membuat mereka tersingkir lebih awal.

Ya, kemenangan atas Kanada seolah tak berarti ketika mereka kalah 0-2 melawan Maroko pada partai kedua hari Minggu lalu. Mereka kini terlempar ke posisi tiga dibawah Kroasia dam Maroko. Sehingga satu-satunya cara untuk bertahan hanyalah dengan memenangkan laga terakhir.

Pertanyaannya adalah,akankah laga melawan Kroasia menjadi laga terakhir generasi emas Belgia ? Atau sebaliknya, mereka akan terus melaju ? Seberapa besar peluang tim asuhan Roberto Martinez ini ?

Ada tiga permasalahan penting yang bisa menjadi ganjalan bagi Belgia saat ini.

1. Inkonsistensi.

Secara materi pemain sebenarnya Belgia lebih diunggulkan. Sebagai generasi emas, Belgia diperkuat pemain-pemain dengan skill diatas rata-rata. Mereka adalah tulang punggung di klub dan sukses bersama klub masing-masing.

Lihat saja nama-nama seperti Thibaut Courtois yang sukses mempersembahkan gelar Liga Champions untuk klubnya, Real Madrid. Atau juga Kevin de Bruyne yang berhasil membawa klubnya, Manchester City menjadi klub papan atas Liga Inggris.

Atau juga nama-nama lain seperti Leandro Trossard, Yannick Carrasco, Simon Mignolet dan banyak lagi. Mereka semua dalam kondisi on fire.

Namun sayang, penampilan gemilang di klub tak berimbas pada penampilan yang apik juga di tingkat tim nasional. Kevin de Bruyne dan kawan-kawan justru memperlihatkan inkonsistensi mereka, seperti terlihat dalam lima laga terakhir mereka.

Ya, dalam lima laga terakhir, Belgia mencatat dua kali menang dan tiga kali kalah. Termasuk kekalahan mengejutkan dari Maroko hari Minggu lalu. Ini bukan catatan bagus tentunya.

Sebaliknya Kroasia punya catatan lebij baik. Finalis Piala Dunia edisi lalu ini belum tersentuh dan berhasil memenangkan empat dari lima laga terakhir mereka.

Meski demikian, ada satu catatan yang bisa patokan guna mendongkrak kepercayaan Belgia bahwa mereka punya catatan bagus dalam pertemuannya dengan Kroasia. Dari tujuh kali bertemu, Belgia menang tiga kali menang sekali dua kekalahan dan dua kali seri. Dan pastinya mereka kini fokus mencari kemenangan keempat tentunya.

2. Krisis kepercayaan diri.

Pasca kekalahan dari Maroko kemarin Kevin de Bruyne sempat melontarkan pernyataan kontroversial bahwa skuad Belgia saat ini terlalu tua dan kurang tajam dalam hal penyerangan. Meskipun statemen ini dinantah rekannya Jan Vertonghen, namun hal ini menunjukkan bahwa ada sedikit krisis kepercayaan diri dalam tim saat ini.

3.Isu keretakan dalam tim.

Isu keretakan tim juga menjadi isu hangat yang mengganggu persiapan tim menghadapi laga penting ini. Seperti diberitakan media Perancis L"Equipe bahwa terjadi pertengkaran diantara Kevin de Bruyne, Eden Hazard dan Jan Vertonghen yang kemudian ditengahi oleh Romelu Lukaku seusai kekalahan melawan Maroko kemarin Minggu.

Isu ini kemudian dibantah pelatih Roberto Martinez maupun rekan mereka Thibaut Courtois. Courtois mengatakan bahwa isu tersebut hanyalah upaya pihak luar merusak konsentrasi internal mereka. Kiper timnas Belgia itu juga menambahkan bahwa sesama anggota tim dalam suasana baik-baik saja. 

Dua jam lagi Belgia akan menentukan nasib mereka. Apakah mampu bertahan atau harus pulang lebih cepat. Bagaimana ending kisah mereka ? Mari kita tunggu saja.

(EL)

Yogyakarta,01122022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun