Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Agar Mudik dengan Kendaraan Pribadi Terasa Asyik, Jangan Abaikan Enam Hal

25 April 2022   19:00 Diperbarui: 25 April 2022   22:54 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi mudik.Foto:M.Agung Rajasa/antara/republika.co.id

Faktor kemacetan menjadi salah satu masalah terbesar yang bakal tak terhindarkan di musim mudik.Hindari titik-titik di mana saja kemacetan sering muncul.Biasanya kemacetan sering terjadi di sekitar pasar atau pusat perbelanjaaan.

Dalam hal ini kita harus aktif mencari jalur alternatif guna menghindari titik-titik macet tersebut.

Selain faktor kemacetan,potensi bencana alam seperti tanah longsor juga perlu mendapat perhatian.Kita tidak mau bukan perjalanan kita jadi terhambat karena terjebak di lokasi bencana.Jadi,upayakan menghindari jalur tersebut.

Kita bisa memanfaatkan media sosial seperti twitter,peta digital atau aplikasi lalu lintas serta mendengarkan siaran radio untuk mengetahui kondisi terkini.

5.Bawalah barang-barang seperlunya dan tata sesuai kebutuhan.

Pulang mudik identik dengan banyak barang bawakan.Baik barang kebutuhan pribadi maupun oleh-oleh untuk keluarga di kampung.Tapi kita juga harus ingat untuk membawa barang seperlunya saja.Semua itu demi keselamatan di perjalanan.

Jangan lupa menata barang sesuai kebutuhan.Terutama barang-barang yang mungkin dipakai di perjalanan agar gampang ditemukan sewaktu dibutuhkan.

6.Jangan lupa berdoa.

Sebagai umat beragama kita punya ketergantungan besar pada Sang Maha Pencipta.Dalam hal ini kita mohon diberi keselamatan dan kelancaran selama di perjalanan.Karena itu jangan lupa memanjatkan doa,baik ketika memulai perjalanan maupun selama di perjalanan.

Awalu dengan membaca doa keluar rumah yakni :

"Bismillahi tawaqqaltu 'alallahi ka hawla wa ka quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhiim"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun