Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mudik Asyik Jangan Lewatkan Destinasi Favorit Pantai Tanjung Jumlai

15 April 2024   06:24 Diperbarui: 15 April 2024   06:30 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mudik Asyik Jangan Lewatkan Destinasi Favorit Pantai Tanjung  Jumlai

          Sebelum memutuskan kembali ke rumah, saya dan keluarga menikmati rehat sejenak di sorenya di Pantai Tanjung Jumlai. Pantai ini merupakan destinasi favorit warga Penajam Paser Utara. Destinasi ini merupakan pilihan untuk dikunjungi keluarga di saat liburan lebaran atau liburan lainya.  Selain nyaman, destinasi ini memang cocok untuk bersantai ria bersama anak. Jika Anda sedang mudik di Penajam Paser Utara, jangan lewatkan destinasi ini sebagai tempat yang patut Anda kunjungi.

          Pantai Tanjung Jumlai terletak di Jalan Bali, Salo Loang, Kec. Penajam Paser Utara. Jarak dari Pelabuhan Penajam menuju ke destinasi Pantai Tanjung ini tidak begitu jauh. Anda bisa menggunakan jasa ojek atau taksi kota untuk sampai ke tempat tujuan. Anda dapat memilih jalur melalui Desa Girimukti atau Kelurahan Petung.

          Pada musim mudik tepatnya lebaran kedua Idul Fitri, Pantai Tanjung Jumlai merupakan tempat favorit untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Kepadatan dapat Anda rasakan bila berkunjung di Lebaran kedua dan ketiga. Kebetulan saya dan keluarga mengunjungi Pantai Tanjung Jumlai pada lebaran keempat. Ya benar jalur lalu lintas tampak lengang, tak tampak kepadatan yang signifikan. Berbeda halnya saat lebaran pertama dan kedua, saya sedang berjalan ke kecamatan luar biasa arus pengguna jalan padat merayap.

sumber dokpri
sumber dokpri

          Sebenarnya saya tak ada rencana mengunjungi pantai tersebut, karena ajakan saudara mau tidak mau saya terima. Apalagi buah hati yang masih balita merindukan membuat istana pasir. Dia selalu membuat itu bila berkunjung di pantai. Kami berangkat pukul 15.00 WITA. Udara sore yang hangat mulai menyapa. Apalagi siang sebelumnya panasnya cukup cetar membahana yang membakar kulit. Cuaca yang ekstrim cukup membuat gerah. Meskipun rasa kipas angin hanya mampu menyejukan sesaat.

          Kami berangkat dari Desa Sebakung Jaya menuju Pantai Tanjung Jumlai. Tak memerlukan waktu yang lama untuk sampai ke tempat tujuan. Akses jalan yang bagus ditambah kondisi jalan lengang dan udara sore yang hangat menerpa wajah menambah perjalanan menjadi istimewa.

          Jika Anda melewati pasar petung, Anda dimanjakan pemandangan pesona alam sekitar. Hamparan padi yang masih berumur sebulan. Tampak hijau membentang. Tak hanya itu, sebagian besar warga petung yang berada di jalur menuju Pantai Tanjung memelihara sapi. Medan yang cocok dan rumput yang tumbuh subur di sekitar pekarangan membuat usaha peternakan membuahkan hasil. Selain itu, banyak warga memiliki tanaman kelapa yang menjulang tinggi. Tanaman ini memang khas dekat pantai.

          Sepengetahuan saya dari hasil sabut kelapa telah di kelola koperasi sekitar Pantai Tanjung Jumlai dalam bentuk kerajinan.  Selama ini sabut kelapa sebagai bahan baku untuk membakar ikan dan belum memiliki ekonomi tinggi. Sabut kelapa selama ini menjadi limbah yang dibiarkan menumpuk tanpa dimanfaatkan. Namun atas gagasan pendiri koperasi mampu mengubah sabut kepala menjadi nilai ekonomis misalnya tas, karpet, pot bunga, dan aneka kerajinan serabut lainnya. Jadi Anda bisa berkunjung sambil menikmati destinasi Pantai Tanjung Jumlai.

          Sampai ke lokasi pantai meskipun libur lebaran keempat. Keramaian di Pantai Tanjung Jumlai masih terlihat jelas. Banyak pengunjung yang menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta. Untuk memasuki pantai ini ditidak dipungut biaya alias gratis tapi hanya sewa parkir dari pemilik lahan. Awalnya laju kendaraan tadi standar kini di pelankan karena sepanjang jalan tampak penjual antusias berjualan. Kami memarkir kendaraan di lahan yang masih kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun