Mohon tunggu...
Birgaldo Sinaga
Birgaldo Sinaga Mohon Tunggu... -

Anak bangsa yang ingin setiap anak bangsa maju berkembang tanpa ada intimidasi, perbedaan perlakuan dan ketidak adilan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Icha dan Giman Pembayar Nazar Amin Rais

19 September 2016   00:17 Diperbarui: 19 September 2016   01:02 1933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Icha mengunjungi setiap keluarga di kampungnya untuk meyakinkan mereka bahwa Jokowi orang baik dan jujur.

“Saya berdoa setiap hari untuk Pak Jokowi. Saya percaya kekuatan doa bisa menolong orang baik,” ujar Icha. Icha yakin bahwa ‘Tangan’ Tuhan akan menopang Pak Jokowi menang meski Pak Jokowi dikeroyok.

Di TPS tempat Icha mencoblos dari 480 suara yang memilih, Jokowi menang dengan 278 suara. Sejak pagi hingga malam Icha ikut menjadi saksi.

“Saya senang sekali Pak Jokowi menang di kampungku,” ujar Icha. Itulah awal nazar Icha. “Saya akan ke Jakarta untuk menyaksikan Pak Jokowi dilantik apapun yang akan terjadi,” kata Icha.

Matanya menerawang memandang kipas angin yang berputar pelan di ruang tengah. Icha terdiam beberapa detik. Matanya berkaca-kaca. Ada sesuatu yang dipikirkannya.

“Aku teringat anakku. Putri semata wayangku, Marryland Tiurma Sisilia,” ujar Icha. Dia teringat anaknya karena anak itu mendukung Icha pergi ke Jakarta. Ia membuka tabungannya.

“Mak, pergilah ke Jakarta ini ada sedikit tabungan Icha buat menambah ongkos mamak,” kata Icha menirukan kata-kata anaknya.

Icha memeluk anaknya karena tak menyangka anaknya membongkar tabungannya demi dirinya yang sudah bernazar akan pergi ke Jakarta jika Jokowi menang.

“Sisil anak yang paling kusayangi,” kata Icha. Anak itu memiliki sifat kepekaan yang tinggi meski sedikit pendiam. Icha hanya tinggal berdua dengan Sisil. Ayahnya di Palembang. Sehari-hari saya jualan nasi kuning dan kue-kue. “Itulah pekerjaan saya,” ujar Icha. Meski saat ini lagi macet namun ada saja yang membantu Icha.

"Lalu. dari mana Bu Icha dapat ongkos ke Jakarta?", tanyaku.

“Puji Tuhan. Saya ikut arisan ibu-ibu di tempat tinggal saya. Saat dikocok para Ibu-ibu memberikan nomor untuk saya. Ada Rp 2,5 juta,” kata Icha. Uang itu cukup untuk ongkos kapal terbang Menado ke Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun