Mohon tunggu...
Bikurmatin
Bikurmatin Mohon Tunggu... Administrasi - Jangan Mempermasalahkan Masalah Yang Belum Terjadi

Facebook: Biqe purpleloverz Instagram: Bikurmatin888 Find my others article on www.asalnulis.xyz/biqe

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Jadi Kali Ini Kita ke Bukit Jaddih, Madura"

18 Februari 2016   15:10 Diperbarui: 18 Februari 2016   15:36 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Eksplore Bukit Jaddih"][/caption]Kompasianer pernah ga stress mikir liburan? haah..mau liburan tapi malah stress. yepp itulah yang saya dan teman-teman alami mejelang long weekend libur tahun baru Imlek kemarin. Stress karena kepingin liburan tapi belum ada persiapan yang matang. dan sangat susah menyesuaikan jadwal mengingat kegiatan kami yang berbeda-beda. Bahkan teman saya ada yang masuk kerja pas tanggal merah Imlek kemarin.

Akhirnya setelah banyak pertimbangan, pemikiran dan sedikit pertengkaran (lebbay hehe) selama seminggu sebelumnya kami memutuskan ke Air Terjun Tumpak Sewu, Lumajang. Karena sepertinya di tempat tersebut memenuhi kriteria liburan kita yaitu, bisa ditempuh naik motor aja, Tidak butuh waktu yang terlalu lama dan yang pasti asyik dan sesuai budget. Terbayang sudah segarnya pemandangan dan cipratan air terjun yang berada di jalur pendakian Semeru ini.

Hari Minggu yang dinantikan pun tiba. Pagi-pagi buta saya sudah bangun. Ternyata diluar hujan turun dengan derasnya. Waduh terancam gagal sudah "Mbolang" kali ini. Ekspektasi bisa update status " My trip" tapi realita nya " My sleep". Haha..

Hilang sudah harapan untuk bisa menikmati serpihan surga di Air Terjun Tumpak Sewu. Mau galau juga menggalaukan siapa? Bukankah hujan adalah rahmat Tuhan. Mau protes juga protes sama siapa? Yang menurunkan hujan kan Malaikat. Beberapa jam menunggu akhirnya sinar matahari mulai menampakkan diri. Sekitar pukul 09.00 WIB akhirnya kita menemukan ide destinasi baru.

Kita keluar dari Pulau Jawa, heheh lebay. Ke Pulau Madura untuk mengunjungi " Bukit Jaddih" bukit kapur yang menjadi terkenal karena sosmed.  Mumpung cuaca sedang tidak terlalu panas. Pastinya syik juga menikmati eksotis nya bukit kapur yang terletak di Kota Bangkalan, sekitar 30 menit dari Jembatan Suramadu ini.

Sekitar pukul 10.00 meluncurlah kita ber enam naik motor,2 jam kemudian kita sudah memasuki Jembatan Suramadu. Kebetulan tarif nya masih gratis nih untuk roda dua. Kurang lebih lima belas menit kita sudah melintas jembatan terpanjang di Asia tenggara yang menjadi kebanggaan Kota Surabaya ini. Kita berhenti di sebuah warung yang banyak berderet di sepanjang jalan setelah Jembatan Suramadu untuk beristirahat sekaligus tanya-tanya lokasi Bukit Jaddih, karena seperti biasa kita tidak pernah tau pasti letak tempat pembolangan yang akan kita kunjungi. Jadi apabila google map sudah tidak bisa diandalkan karena minimnya sinyal, satu-satu nya cara adalah bertanya pada penduduk setempat. Daripada sesat di jalan.

Untungnya nih Si Ibu yang punya warung baik banget sudah kasih tahu kita jalur yang lebih aman untuk menuju Bukit Jaddih. Karena sebenarnya memang ada dua jalur, cuma jalur yang satu nya kondisi jalanan rusak dan rawan begal. Serem kan kalau sampe dibegal. Hehe. Dan kapok juga kalau harus menikmati jalanan rusak gara-gara salah jalur seperti pembolangan kita sebeumnya (Baca artikel saya sebelumnya di Kedung Cinet).

Setelah melepas lelah kami pun melanjutkan perjalanan menuju Bukit Jaddih. Sempat bertanya lagi beberapa kali sampailah kami di Bukit Jaddih, bukit kapur dimana kita bisa melihat orang-orang bekerja bertaruh nyawa dan orang-orang berselfie ria. Hihihi, karena di bukit ini memang masih ada aktifitas penambangan kapur yang dikelola oleh sebuah perusahaan. Dan sekilas melihat mereka bekerja menggergaji kapur dengan gergaji mesin membentuk ceruk-ceruk di bagian bawah gunung kapur, ga kebayang kalau tiba-tiba bagian atas nya runtuh. Hemm semoga para penambang ini masih memikirkan keselamatan diri dan senantiasa dilindungi Allah SWT.

Setelah membayar tiket parkir Rp 2000 dan Tiket masuk Rp.5000 kita sudah bisa menyusuri eksotisme Bukit Jaddih. Memasuki kawasan Bukit Jaddih ini juga ada kolam renang dan goa Putih. Cuma kami tidak ada rencana berenang dan eksplore gua putih. Jadi langsung kita meneruskan perjalanan menyusuri putihnya bukit kapur.

Di area bawah banyak spot-spot menarik juga untuk foto-foto yaitu tebing kapur berwarna putih bekas penambangan yang kontras dengan biru nya langit sehingga suasanya serasa dimana gitu. Akan tetapi dibawah cukup berisik dengan suara-suara mesin penambang dan truk-truk yang berseliweran. Dan tidak disarankan mengunjungi Bukit Jaddih ini pas tengah hari, karena pasti panas sekali. Disarankan pagi atau menjelang senja, karena lebih adem, jadi lebih bisa menikmati.

Lanjut lagi lebih ke bagian atas bukit. Di bagian ini terlihat lebuh hijau karena ditumbuhi rerumputan dan beberapa pohon yang sepertinya Pohon Akasia. Memandang sebagian Pulau Madura dari ketinggian benar-benar menyegarkan mata. Sejauh mata memandang tampak hijau dan diselingi atap-atap rumah penduduk yang masih jarang. Lahan di madura tergolong masih banyak yang kosong. Di sepanjang perjalanan tadi kami juga masih menemui savana-savana hijau yang luas. Tinggal dikasih macan, singa atau jerapah udah kayak di Afrika aja nih..heheh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun