Mohon tunggu...
Binti Wasik
Binti Wasik Mohon Tunggu... Guru - Guru pendidikan agama Islam

Seorang guru pendidikan agama Islam pegiat literasi hobi membaca jalan -jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembiasaan Pagi dan Murid Bahagia Belajar

31 Oktober 2023   15:43 Diperbarui: 31 Oktober 2023   15:59 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembiasaan Pagi dan Murid Bahagia Belajar

Oleh: Binti Wasi'atul Ilmi, S.Ag., M.Pd.I.

Secara etimologi pembiasaan berasal dari kata dasar "biasa", berdasarkan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) "biasa" adalah 1) lazim, umum, 2) seperti sediakala/seperti yang sudah-sudah, 3) sudah menjadi kebiasaan, 4) sudah sering kali. Dengan adanya perfiks "pe" dan sufiks "an" menunjukkan arti proses, sehingga pembiasaan dapat diartikan sebagai proses membuat sesuatu/seseorang menjadi terbiasa.

Pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Pembiasaan ini meliputi aspek perkembangan moral, nilai-nilai agama, akhlak, pengembangan sosio emosional dan kemandirian. Pembiasaan positif yang sejak dini sangat memberikan pengaruh positif pula pada masa yang akan datang (Muhammad Noer Cholifudin Zuhri, 2017, 118)

Pembiasaan dilakukan dengan harapan dapat menumbuhkan karakter dan perilaku baik pada diri murid untuk melatih serta membiasakan murid konsisten dengan sebuah tujuan, sehingga benar-benar tertanam pada dirinya dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan dikemudian hari. Dan tentunya pembiasaan yang dilakukan dengan senang hati dilakukan oleh siswa agar tumbuh bahagia belajar.

Selanjutnya bentuk-bentuk pembiasaan menurut Muhammad Noer Cholifudin Zuhri dalam tulisannya "Studi Tentang Efektivitas Tadarus Al-Qur'an dalam Pembinaan Akhlak di SMPN 8 Yogyakarta",menyebutkan pertama kegiatan rutin, kegiatan yang dilakukan oleh sekolah setiap hari, misalnya berbaris, berdoa, tadarus, dan sebagainya. Kedua kegiatan spontan, kegiatan yang dilakukan secara spontan, misalnya meminta tolong dengan baik, menawarkan bantuan dengan baik, menjenguk teman yang sedang sakit. Ketiga pemberian teladan, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan memberi teladan yang baik kepada peserta didik, misalnya budaya hidup bersih, disiplin, sopan santun dalam berperilaku dan berkata. Keempat kegiatan terprogram, yaitu kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap sesuai jadwal yang telah ditentukan. Kegiatan ini meliputi kegiatan yang terprogram dalam kegiatan pembelajaran, misalnya sholat dhuha berjamaah, sholat dhuhur berjamaah, tadarus al Qur'an dan lain sebagainya.

Pembiasaan pagi di era global dimana ketika siswa sudah mengenal dunia teknologi lebih cepat dan mudah bahkan sangat menarik siswa untuk "memegangnya" terus, maka hal ini perlu adanya penyeimbang agar siswa tetap bisa menjaga diri mereka sendiri dari arus teknologi dan informasi negatif yang begitu mudahnya di akses melalui gadget. Pembiasaan pagi seperti penyambutan pagi, membaca Al Qur'an, mennghafal surah-surah pendek Al-Qur;an, menghafal Asmaul Husna, pembiasaan Shalat Dhuha, berbaris sebelum masuk kelas dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya. Pembiasaan pagi dapat dilakukan di dalam kelas seperti doa sebelum dan sesudah pembelajaran, menyanyikan lagu nasional, ice breaking, mainfulness, dan masih banyak lagi contoh lainnya, tentu ini akan sangat membantu membentengi siswa dari pengaruh negatif dari luar dan membuat anak siap belajar dan bahagia belajar serta akan tercapai merdeka belajar

Kebijakan Merdeka Belajar merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Konsep merdeka belajar yang digagas oleh Mendikbud, Riset, dan Teknologi ini sebenarnya terinspirasi dari konsep merdeka belajar Ki Hajar Dewantara. Yaitu pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Dalam pengertian pendidikan ini seorang guru harus bisa menghantarkan para muridnya untuk berdaya dan menjadi manusia merdeka. Manusia merdeka adalah manusia yang bisa hidup pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung kepada orang lain.

Pembiasaan pagi merupakan salah satu kegiatan untuk menghantarkan siswa agar dapat hidup pada kekuatan sendiri karena dari karakter yang terbentuk dalam pembiasaan pagi mulai penyambutan siswa dengan senyum bapak ibu guru di gerbang sekolah, menjadikan anak merasa senang dan gembira di sekolah, akan menumbuhkan bahagia belajar di sekolah. Pembiasaan pagi akan menumbuhkan pertama Religius merupakan sikap yang memegang teguh perintah agamanya dan menjauhi larangan agamanya, seraya saling menjaga kerukunan dan kesatuan antar berbeda pemeluk agama dan keyakinan (sikap toleransi). Ketiga sikap disiplin, sikap ini akan tumbuh karena keadaan tertib siswa dalam melakukan kegiatan pembiasaan pagi pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati, Keempat tanggung jawab, apa yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembiasaan pagi adalah tugas yang dilakukan rutin berat yang berada dipundak mereka dan keberhasilan pelaksanaannya tergantung pada kerja keras mereka, Kelima kerja keras yaitu mencurahkan segala kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai hasil yang diharapkan dengan tepat waktu dan berorientasi lebih pada proses dan perkembangan, Keenam Kerja sama yaitu apa yang siswa lakukan adalah usaha yang dilakukan bersama teman-temannya untuk mencapai tujuan bersama. Ketujuh rasa kecintaan kepada tanah air dan bangsa. Seperti dalam kegiatan mengucapkan pancasila menyanyikan lagu wajib nasional dan daerah tentu dalam setiap syair lagu yang dinyanyikan dapat menggugah dan meningkatkan prinsip nasionalisme agar siswa senantiasa menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi. Rasa nasionalisme yang tinggi dapat menjadi tali pengikat antara bangsa dengan warga negaranya dan tentunya masih banyak lagi karakter-karakter yang ditumbuhkan dari pembiasaan pagi tersebut. Semoga apa yang kita lakukan dalam membiasakan siswa siswi kita dapat menjadikan mereka berkembang sesuai kodrat mereka dan menghantarkan mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota Masyarakat tentunya dengan Bahagia belajar di sekolah.

 



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun