Mohon tunggu...
Bintisahab
Bintisahab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Stiba Arraayah

Teruslah berada di jalan keridhoan Nya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku dan Diriku, Kamu dan Dirimu

14 Maret 2021   06:01 Diperbarui: 14 Maret 2021   06:22 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika melihat fenomena yang terjadi pada dunia,seakan aku melihat lingkaran yang mulai suram dan hampir tak bercahaya .

Apa yang kau fikirkan jika kau ada ditengah lingkaran tersebut? Apa yang akan kau lakukan? Percayalah, akan ada banyak pertanyaan yang mulai bertebaran didalam kepalamu. Dan seakan fikiran itu mulai mencari beberapa solusi untuknya.

Namun, cobalah juga untuk mengajak hati merasakan keadaan itu, merasakan kegelisahan yang seketika ada dan menghempas dirimu jauh dari kesenangan, dan keindahan. Ketika hati mulai merasakan situasinya. Akan mulailah hadir fikiran -fikiran jernih yang ada, karena fitrah seorang manusia adalah jernih atau bersih.

Disamping itu, fikiranmu masih terus menebak dan terus menebak. Apa yang sedang terjadi? Bagaimana aku harus memulai memperbaikinya? Seakan kamu takut dengan apa yang akan terjadi, lalu dirimu ingin berhenti. Namun, hal itu bagaikan nafas yang telah dibuang dan tak dapat diambil lagi. Sulit.  

Melihat keadaan diluar sana, sudah banyak sekali kejadian alam yang bertubi-tubi menimpa manusia. Seakan menggambarkan, bahwa bumi mulai merasakan ketidaknyamanannya.

Melihatnya saja, aku tak bisa lagi menahan akan perihnya musibah yang terus terjadi pada saudara-saudaraku yang nun jauh di mata. Namun apa daya? Jauhnya jarak tak terelakkan lagi, namun hanya doa, penguat dari segala keadaan. Penolong dari kegelisahan.


Sudah banyak dari mereka yang pergi dan tak kembali, hilang dan tertelan, sakit dan tertahan. Namun masih saja banyak orang yang tak sadarkan diri dengan segala fenomena yang terjadi. Mereka lupa, bagaimana cara menjaga bumi tempatnya berpijak agar tetap baik dan indah.

Ya, inilah kehidupan yang memiliki banyak rasa, rasa satu berpindah ke rasa yang lainnya. Memang terus bergantian rasa itu, dan berhenti pada rasa yang tak pernah ada. Rasa dimana kamu kehilangan banyak waktu dan tak ada isi yang bermakna. Benar-benar sangatlah memilukan. 

Namun, yang perlu kita ketahui adalah, dibalik itu semua, tentu ada campur tangan Allah subhanahu wa ta'ala. Allah sang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah Sang Pengatur kehidupan. Jadi, kau harus tahu, bahwa Allah akan terus bersama hamba-hamba Nya yang bersabar. Yang mau berfikir dengan segala macam kejadian dimuka bumi ini dan terus mencari hikmah yang ada didalamnya.

Karena sesungguhnya, terdapat banyak pelajaran didalam sebuah kejadian jika kita mau berfikir. Seperti apa yang telah Allah subhanahu wata'ala firmankan dalam kitabNya:

"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir."(QS .Azzumar:42)

Dari ayat di atas ,sesungguhnya Allah telah menyuruh para hambaNya untuk senantiasa berfikir, merenung, dan memikirkan apa yang telah Allah takdirkan didunia ini. Termasuk segala kejadian yang ada, pastilah ada hikmah didalamnya, baik itu tersurat ataupun tersirat. Karena itu adalah bentuk dari kekuasaan Sang Rabb semesta alam.

Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan jika berada dalam lingkaran ini? Lingkaran yang mulai suram karena banyaknya pertumpahan darah dimana-mana, banyaknya pembunuhan, penghinaan serta keburukan akhir zaman yang lainnya.

Maka saat ini, sebagai seorang muslim, jangan pernah lupa untuk selalu mendoakan saudara-saudara yang jauh disana, mereka yang sedang kekurangan dalam segi pangan dan sebagainya. Karna doa adalah sesuatu yang kecil, namun sering tak terlihat . Dan sesungguhnya kekuatannya sangatlah dahsyat, menghasilkan hal yang tak disangka-sangka oleh akal manusia. 

Ya, begitulah jalan Allah. Siapa yang percaya dan yakin, serta ia selalu sadar akan keberadaan Tuhannya, maka ia akan selalu berusaha, berdoa tiada hentinya meski dalam keadaan apapun. Karena ia tahu, sesungguhnya doa yang ia panjatkan untuk saudaranya akan kembali lagi kepada dirinya sendiri. Maha Suci Allah atas segala Kasih Sayangnya.

Ya, kamu dan aku. Dirimu dan diriku, harus bisa memulai perbaikan itu dari hal yang terkecil sekalipun. Yaitu doa. Hal seperti inilah yang  termasuk dari kebaikan kecil yang bisa  kita mulai dari kita sendiri untuk menjawab kerisauan yang ada. Belajar untuk mendoakan orang lain, mendoakan kebaikan bagi mereka, dan belajar untuk lebih menjaga mata,hati dan anggota badan, agar tidak menambah kerusakan yang ada di tempat kaki kita berpijak.

Wahai diri, belajarlah untuk yakin, bahwa akan ada hal besar yang akan kita raih jika kita mau berusaha dan percaya akan kehendak Allah Sang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Untuk memulai sebuah kebaikan ,tentunya dibutuhkan niat dan tekad yang kuat dan besar dalam diri kita. Niat dan tekad yang dipenuhi dengan kemauan dan semangat yang menyala-nyala. Seperti api yang siap menghempas dan menghancurkam segala rintangan yang berada di sekelilingnya. Seperti tanah yang siap di injak , namun semakin banyak diinjak maka ia akan kuat dan semakin kuat lagi.

Sesungguhnya, kehidupan seseorang akan berubah sesuai dengan apa yang ia cita-citakan. Dan kebaikan adalah pelengkap yang harus tetap ada. Karena ketika kebaikan itu dibawa untuk berdampingan saat menuju cita-cita itu, maka hasil akan berbeda dari mereka yang terus berjalan namun hanya dengan ambisinya ,tidak pernah di barengi dengan niat apalagi kebaikan disetiap langkahnya.

Langkah seseorang itu sangatlah berpengaruh, dimana ia akan terlihat semakin kuat dalam menjalani kehidupan ini, jika saat itu ia mampu menebar kebaikan di setiap perjalanannya. Dan setiap langkah yang menapaki jalan kehidupan tidak akan pernah sepi dari aral rintangan. Maka, bersiaplah dari sekarang dan mulailah bersahabat dengan segala macam kebaikan yang ada.

Dan pada akhirnya, diriku dan dirimu akan dipenuhi dengan rasa kebahagiaan yang teramat dalam jika kebaikan yang kita tanam menghasilkan sebuah hasil yang belum pernah kita rasakan sebelumnya. Menjadi hal yang tak terlupakan. Dan hal yang akan terus selalu indah dalam fikiran kita.

Yuk kamu, perbaiki lingkaran itu dimulai dari dirimu sendiri, lalu pindah ketempat yang lain yang lebih luas dan lebih luas lagi. Dan doaku, semoga aku dan kamu mampu terus berusaha, tidak mudah untuk mengeluh dengan keadaan namun mencari kunci untuk membuka kebahagiaan itu kembali.

Karena Allah azza wajalla telah banyak menyebutkan dalam firman-Nya, bahwasannya "belum dikatakan beriman seorang mu'min, yang apabila setelah ia mengatakan saya beriman dan belum diuji sama sekali, baik itu berupa kelaparan, kekurangan harta, kematian dan sebagainya".

Maka, contohlah Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dalam beramal, dalam bertindak dan dalam segala segi kehidupan. Beliau memandang kehidupan hanya sebatas tetesan air saja. Tak terlalu bangga atas apa yang ia lakukan didunia, namun Beliau selalu memperhatikan apa yang ia lakukan untuk akhiratnya. Begitulah sosok teladan yang tepat dan benar-benar mencakup dalam segala aspek kebaikannya. Tak perlu diragukan lagi memang. Contohlah beliau, dengan segala keistimewaan dan kelebihannya.

Maka, mulailah dari dirimu sendiri, perbaiki keadaanmu dan teruslah mengingatkan mereka yang masih sering lupa akan kehidupan yang haqiqi setelah kehidupan didunia.

Mulailah dengan yang kecil, dengan menebar kebahagiaan diantara kita, memberikan vibes yang baik lalu mencoba untuk memulai kebaikan-kebaikan yang lainnya.

Dunia membutuhkan kita, membutuhkan aku dan kamu, membutuhkan diriku dan dirimu. Mereka membutuhkan kita. Maka, jangan hanya diam ditengah lingkaran, namun berjalanlah perlahan namun pasti dengan tujuan semata-mata mengharapkan Ridho Allah semata.

Tak akan pernah ada kerugian, pada kehidupan kita yang terus berusaha untuk lebih baik dan lebih baik lagi di setiap harinya. Allah azza wajalla akan selalu ada untuk membantu hambaNya yang mau berusaha.

Dan ingat, "Akan ada kemudahan setelah kesulitan". Dan hal ini diulang dua kali ayatnya dalam surat Al asr, karena sungguh benar-benar akan ada kemudahan itu bagi yang yakin dengan itu.

Semoga Allah selalu meridhoi kita dalam semua kegiatan kita. Aamiin.

Semoga bermanfaat.

#yuklebihbaik #berubahdengankebaikan

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun