Mohon tunggu...
Wati Rahmawati
Wati Rahmawati Mohon Tunggu...

Apa yang terdengar mudah lupa. Apa yang terlihat sebagian lupa. Namun apa yang dilakukan dengan penuh Cinta, itu pasti menyentuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Tersisa

20 Februari 2013   13:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:59 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih hangat terasa
Erat genggaman tanganmu
Meskipun bulan tlah berganti bulan dan
Tahun tlah berganti tahun
Namun...
Penyesalan itu terpatri lekat
Dalam jiwa...
Haruskah kutunjukkan rasa ini
Pada dunia...
Meskipun beribu untaian kata
Meskipun beribu tetesan air mata
Kecewa terpatri jelas dirona wajah
Kini...
Yang tersisa hanya rintik hujan
Yang tersisa hanya kesepian yang mendera
Kucoba pejamkan mata dan
Memaknai bait demi bait penyesalan
dalam hati...
Mengapa kamu harus hadir dalam hidupku
kalau hanya sebatas ilusi
Mengapa dan mengapa...
Betapa ku ingin menghapus
Halaman demi halaman dalam hidupku
Saat bersamamu....
Kuberharap sangat dalam tiap Do'aku.

Pattunuang 200213

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun