Ada 25 pusat belanja yang akan dan telah berdiri di wilayah kota serta kabupaten Bekasi hingga 2019.
Luas lahan 10 pusat perbelanjaan atau mall di Bekasi, menurut data yang saya riset dari beberapa situs seperti IndonesianEstate.com maupun wikipedia adalah sebagai berikut;
(Catatan: 1 hektar=10,000 meter persegi)
Plaza Pondok Gede        : 8 hektar
Summarecon Mall Bekasi : 8 hektar *
Bekasi Cyber Park         : 8 hektar
Blue Oasis City             : 7,7 hektar
Grand Metropolitan Mall  : 5,2 hektar
Mall Lippo Cikarang       : 4,9 hektar
Metropolitan Mall         : 4,8 hektar
Blu Plaza                   : 4,8 hektar
Mega Bekasi               : 4 hektar
Grand Galaxy Park Mall    : 3,4 hektar
(Catatan: *tahap pertama)
Dan masih ada 15 pusat belanja dengan lahan minimal 2 hektar yang tidak bisa saya tuliskan semuanya di sini. Ini baru pusat belanja belum pembangunan atas nama investasi lainnya.
Saya tidak alergi pembangunan. Dalam hal pusat belanja ini, saya setuju poin seperti tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih banyak. Setelah itu saya belum menemukan alasan untuk setuju ada banyaknya pusat belanja.
///
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya manusia khususnya anak-anak. Saya percaya pendidikan tidak selalu tentang memakai seragam, duduk di bangku sekolah dan mendapatkan ijazah. Pendidikan pertama seorang manusia datang dari tempat di mana ia dilahirkan. Mungkin ini yang seringkali manusia lain luput dan menyerahkan kuasa penuh kemampuan anaknya kepada guru di sekolah. Dan saya yakin, pada dasarnya semua manusia tidak akan pernah berhenti belajar.
Tetapi dalam tulisan saya ini, saya tidak akan menjelaskan secara rinci tentang pendidikan dari ‘kacamata’ saya. Saya hanya akan menulis nama perguruan tinggi negeri yang ada di Jabodetabek;
Jakarta      : Universitas Negeri Jakarta
Bogor       : Institut Pertanian Bogor
Depok       : Universitas Indonesia
Tangerang  : UIN Syarif Hidayatullah
Bekasi       : ......
Oh iya, saya lupa. Tempat kelahiran saya kebanyakan mall dan tidak punya perguruan tinggi negeri kalah jika dibandingkan dengan Karawang.Â
Oh sungguh, Bekasiku yang lucu.
(Bintang Pratama, 2018)