Mohon tunggu...
Bintang Fajriyati
Bintang Fajriyati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Jakarta

jika perasaan kalut tidak bisa membuatmu berkata, menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Bahasa Gaul dalam Media Sosial TikTok (Kajian Semantik)

26 November 2020   23:33 Diperbarui: 26 November 2020   23:43 2813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia berkomunikasi melalui bahasa, bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa dan digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari. Seiring berkembangnya zaman, kedudukan bahasa Indonesia semakin meluas. Namun, karena Indonesia memiliki banyak suku dan tentunya bahasa yang beragam, bahasa Daerah digunakan beriringan dengan bahasa Indonesia. 

Dalam bahasa gaul yang digunakan, sering kali bercampur arti antara bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan juga bahasa daerah. Sehingga bahasa ini tidak termasuk dalam kategori kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi sesuai dengan kesepakatan antara pemakai bahasa tersebut.

Bahasa Indonesia memiliki dua jenis, yaitu bahasa baku dan tidak baku. Kebanyakan orang menggunakan bahasa Indonesia baku dalam situasi formal, seperti dalam belajar mengajar dan menggunakan bahasa non-formal dalam berkomunikasi sehari-hari. 

Terlebih lagi, di zaman ini remaja banyak menggunakan bahasa gaul dalam berkomunikasi. Seiring berkembangnya teknologi, yaitu media sosial Instagram, Twitter, Facebook, dan kini media sosial Tiktok yang sering digunakan untuk video viral masa kini, mempromosikan barang, informasi terkini, tutorial make up, tutorial memasak, dan sebagainya.

Media sosial TikTok kini tengah sering dipakai oleh anak remaja maupun orang tua. Aplikasi ini berdiri sejak tahun 2016 yang merupakan sebuah platform video yang dikenalkan oleh Zhang Yiming pada tahun 2016 dan telah dimiliki oleh ByteDance. Pada tahun 2017, TikTok mulai memasuki negara Indonesia dan berhasil menarik banyak perhatian para pemuda Indonesia.

Aplikasi ini merupakan salah satu media sosial yang berbentuk video dan diunggah oleh seseorang, kemudian akan disebut dengan FYP (For Your Page) ketika konten kreator mengunggah sebuah video dan muncul dalam beranda seseorang, ketika jumlah orang yang menyukai video itu banyak, Ia akan terkenal. Ditemukan banyaknya bahasa gaul yang digunakan di dalam TikTok, seperti tarik sis, semongko, bund, anjayani, racun TikTok, bucin, dan solimi.


Hurford dan Hearsly (dalam Subroto, 2011: 1) bahwa semantik mengkaji arti di dalam bahasa itu disebut arti bahasa atau arti lingual. Arti bahasa itu merupakan objek kajian semantik. Selai itu, Lyons (dalam Sibarani, 2003: 5) mengatakan bahwa semantik adalah ilmu yang mempelajari makna. Lebih lanjut bahwa semantik dapat dihubungkan dengan konteks dan budaya.

Berikut adalah beberapa bahasa gaul dalam media sosial TikTok:

1. Tarik Sis dan Semongko

Kata yang digunakan akhir-akhir ini yaitu Tarik Sis dan Semongko, yang artinya Tarik Sis itu intruksi yang diberikan oleh seorang penyanyi untuk pemain gendang di panggung yang bernama Siswanto. Sedangkan kata Semongko, diambil dari bahasa Jawa yaitu semangato sampe bongko yang artinya semangat sampai mati.

2. Bund

Dalam setiap komentar di video youtube juga dipenuhi bahasa Bund, yaitu singkatan dari kata Bunda. Berawal dari video anak kecil yang lucu bersama ibunya, lalu terdapat sebuah komentar si kecil mulai aktif ya bund sehingga komentar tersebut mendapat peringkat teratas dan kata Bund menjadi viral.

3. Anjayani

Setelah polemik kata anjay yang dilarang untuk dikatakan karena berbagai macam hal, di dalam TikTok para pengguna membuat kata anjay menjadi anjayani. Kata ini biasa disebutkan oleh seseorang untuk mengungkapkan rasa kagum, dan respon biasa. Misalnya, ketika seseorang kagum oleh apa yang dikatakan seseorang lainnya, Ia akan mengatakan "anjayani mabar."

4. Racun TikTok

Setiap seorang artis yang mempromosikan barang-barangnya dan membuat yang melihat videonya ingin membeli juga karena bentuk promosi tersebut menggiurkan, dimana seseorang yang bisa disebut dengan selebgram membuktikan sebuah produk dengan hasil yang bagus dan seseorang yang melihatnya mulai tergiur dengan produk tersebut dapat disebut dengan racun tiktok.

5. Bucin

Kata bucin dalam media sosial TikTok merupakan singkatan dari budak cinta yang mana merupakan sebutan untuk dua orang yang berpacaran. Di zaman ini, seseorang yang sering mengunggah foto dirinya bersama pacarnya, lalu menunjukkan setiap hari dimana mereka sedang berdua dapat disebut dengan budak cinta.

6. Solimi

Terdapat kata solimi yang diucapkan oleh sebagian anak kecil yang memainkan peran sebagai actor film Indosiar. Dalam akting tersebut, salah satu anak kecil yang berasal dari akun @gtlosiarofficial mengucapkan kalimat "kamu jangan solimi.." lalu kata solimi kian marak diperbincangkan oleh pengguna TikTok. 

Kata solimi merupakan pelesetan dari bahasa Arab yaitu kata zalim, yang berarti perbuatan yang dilarang oleh agama yaitu melakukan atau menempatkan sesuatu yang tidak pada tempatnya. Dalam video tersebut, dimana seseorang sedang beradu argument kenapa Ia memakai hijab.

Bahasa gaul yang telah disebutkan di atas merupakan kata-kata yang banyak diucapkan oleh pengguna media sosial TikTok, makna yang terkandung di dalamnya dapat dimengerti sesuai dengan kesepakatan. 

Di zaman ini, ketika bahasa merupakan sebuah kesepakatan dan dianggap keren walaupun bahasa tersebut merupakan jenis bahasa yang tidak baku, namun akan mudah digunakan oleh remaja. 

Di dalam aplikasi TikTok, terdapat berbagai bahasa yang sering disebutkan karena sering diperbincangkan. Bahasa tersebut tidak merupakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi mengikuti perkembangan zaman. Makna yang terdapat di dalam kata-kata tersebut dapat diartikan sesuai dengan pemahaman diri masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun