Mohon tunggu...
Hermansyah
Hermansyah Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Kesehatan

Dengan Menulis, kita dapat mengekspresikan dalamnya Rasa_

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nusantara Sehat, Sebuah Bukti Bakti Anak Negeri

18 November 2019   11:02 Diperbarui: 18 November 2019   11:02 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Penjaringan sekolah oleh tenaga Nusantara sehat puskesmas Wali kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara (dokpri).

Foto : Senam dan Minum Jamu bersama tenaga Nusantara sehat puskesmas Sapala Kalimantan Selatan (dokpri).
Foto : Senam dan Minum Jamu bersama tenaga Nusantara sehat puskesmas Sapala Kalimantan Selatan (dokpri).
Anak-anak Nusantara sehat memang tangguh, jika hanya flu, demam, nyeri kepala itu bukan apa-apa, versi sakitnya anak-anak Nusantara sehat dengan anak-anak muda atau masyarakat pada umumnya berbeda, jika dilengannya tertancap jarum infus, kaki tidak mungkin lagi di pakai untuk berjalan, maka anak-anak Nusantara sehat sudah dikatakan sakit.

Hal demikian tak beralasan, bagaimana tidak, anak-anak Nusantara sehat dalam menjalankan tugas setiap saat berteman dinginnya air hujan, teriknya matahari, menembus deras sungai di tengah hutan rimba, melewati jalan bebatuan, menyusuri lembah dan bukit, membelah samudra dan birunya laut, hal demikian menjadi makanan pokok, tidak cukup sampai di situ, permasalahan yang di hadapi di internal puskesmas penempatan justru lebih rumit lagi, tidak terfasilitasinya rumah dinas, proses adaptasi dengan kultur dan lingkungan baru, pemikiran dan inovasi yang fress kadang tidak di terima bahkan di tolak oleh tenaga senior puskesmas, menambah kompleksitas tantangan anak-anak Nusantara sehat.

Foto : Pemberian obat cacing oleh tenaga Nusantara sehat puskesmas Iteng kab. Manggarai NTT (dokpri).
Foto : Pemberian obat cacing oleh tenaga Nusantara sehat puskesmas Iteng kab. Manggarai NTT (dokpri).
Tidak heran jika anak-anak Nusantara sehat pantas di sematkan sebagai pengabdi sejati, mungkin secara fisik anak-anak Nusantara sehat sama saja dengan fisik anak-anak muda yang lain, namun untuk semangat dan tekad jelas tidak bisa di samakan, bergabung di Nusantara sehat kaki harus sekuat baja, lengan sekuat besi dan hati sekeras batu.

dr. Maxi Rein Rondonuwu selaku kepala pusat perencanaan dan pendayagunaan  SDM kesehatan kementerian kesehatan saat menyampaikan materinya pada pembekalan Nusantara Sehat Individu di Makassar (27/09/2019) beberapa waktu yang lalu, mengatakan "Hanya 3 kelompok orang yang bisa bertahan dan berada di pelosok-pelosok (Pinggiran) mengabdi untuk negeri saat ini, yaitu Guru, TNI dan Tenaga Nusantara sehat".

Foto : Penyuluhan dan pemberian obat penyakit filariasis tenaga Nusantara sehat puskesmas Lasolo Kepulauan kab. Konawe Utara prov. Sulawesi Tenggara (dokpri).
Foto : Penyuluhan dan pemberian obat penyakit filariasis tenaga Nusantara sehat puskesmas Lasolo Kepulauan kab. Konawe Utara prov. Sulawesi Tenggara (dokpri).
Di sadari atau tidak, ada banyak orang diluar sana yang pesimis tentang masa depan negeri ini, namun saat bersamaan ada ratusan anak-anak muda (Nusantara sehat) sedang berbuat dan bertekad, menancapkan rasa optimisme kepada masyarakat pelosok negeri, bahwa masa depan akan semakin cerah, yaitu dengan kita bersatu, ikhlas dan semangat berbuat membagun negeri.

Patut di renungi lebih dalam jika semua orang mau membuka mata dan melihat lebih dekat kondisi negeri ini, seperti yang dilakukan oleh tenaga Nusantara sehat, anak-anak muda yang telah rela menghabiskan separuh usia emasnya (usia muda) untuk berada di daerah perbatasan, pulau-pulau terluar, pinggir hutan rimba dan pegunungan, hidup tanpa listrik, tanpa jaringan telephone dan internet, keterbatasan akses dan ruang gerak demi Indonesia sehat.

Foto : Penjaringan imunisasi tenaga Nusantara sehat puskesmas Gane Luar kab. Halmahera Selatan Maluku Utara (dokpri).
Foto : Penjaringan imunisasi tenaga Nusantara sehat puskesmas Gane Luar kab. Halmahera Selatan Maluku Utara (dokpri).
Tak akan habis kata jika di ceritakan pengabdian anak-anak Nusantara sehat, karena di sana terpancar wajah senyum yang terus merekah, optimis, namun terselip sejuta kisah lain yang mungkin hanya mereka yang tau, sengaja di simpan rapi dalam dinding hati, cukup dikenang sebagai nilai pengabdian.

Namun ada beberapa hal mewakili perasaan anak-anak negeri dengan bentangan mimpi yang panjang ini, yang tak bisa disembunyikan, ada nilai perjuangan, pengorbanan, ada air mata, ada kegembiraan, ada kebingungan dan ada keheningan, karena mungkin jika kita mengembara di dunia maya (media sosial) ada jutaan gambar dan vidio pengabdian Nusantara sehat dari Sabang sampai Merauke, namun tetap tidak mewakili kenyataan yang di hadapi anak-anak Nusantara sehat di lokasi penempatan.

Tidak berlebihan juga bila pejuang kesehatan layak di sandatkan pada anak-anak Nusantara sehat, dan apapun orientasi anak-anak negeri ingin bergabung di Nusantara sehat,  sekalipun itu orientasi profit, namun kenyataan yang di hadapi mereka di sudut negeri tak bisa membohongi peran dan perjuangannya, tak mampu terbalas dengan sekedar sanjungan dan jumlah materi.

Foto : Tenaga Nusantara sehat bacth 7 saat kegiatan monev di hotel Mercuri Ancol Jakarta Utara (dokpri).
Foto : Tenaga Nusantara sehat bacth 7 saat kegiatan monev di hotel Mercuri Ancol Jakarta Utara (dokpri).
Anak-anak Nusantara sehat terus menyanyikan Indonesia sehat di setiap hembusan nafas sampai terhenti hembusan nafasnya, karena menjadi bagian dari Nusantara sehat tak lagi di pandang sekedar rutinitas atau pekerjaan, tetapi di sinilah wadah anak-anak negeri (bidang kesehatan)  mengambil peran membangun negeri.

Perjuangan ini tak pernah berujung, yang patut di dengungkan di setiap sudut negeri oleh siapapun yang menghembuskan nafas di bumi pertiwi, dan anak-anak Nusantara sehat secara perlahan telah memulainya.

Salam ! Nafas panjang pengabdi di ujung Negeri (Nusantara Sehat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun