Mohon tunggu...
Binta fauziah
Binta fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa

suka membaca, suka mendengarkan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

sejarah dan perkembanga fisafat dakwah

4 Oktober 2025   21:22 Diperbarui: 4 Oktober 2025   21:22 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini jadwal kuliahku cukup padat, tapi ada satu mata kuliah yang selalu bikin aku kepo tiap minggunya: Filsafat Dakwah. Dari pagi aku udah siap-siap, bawa buku catatan tebal, karena biasanya dosen suka kasih penjelasan yang lumayan "berat", tapi sebenarnya kalau dipahami pelan-pelan justru seru banget.

Begitu masuk kelas, suasananya seperti biasa ada yang sibuk nyiapin laptop, ada yang masih asik ngobrol, bahkan ada yang buru-buru ngerjain tugas matkul lain. Pas dosen datang, semua langsung hening. Hari ini katanya kita bakal bahas tentang sejarah dan perkembangan filsafat dakwah.

Awalnya aku sempat mikir, "Emang filsafat dakwah ada sejarahnya juga ya? Bukannya filsafat itu identik sama Yunani kuno dan filsafat Barat?" Tapi ternyata, filsafat dakwah punya cerita panjang yang menarik.

Sejarah Filsafat Dakwah

Dosen mulai cerita bahwa filsafat dakwah itu lahir dari kebutuhan umat Islam untuk memahami dakwah secara lebih mendalam dan rasional. Kalau dakwah biasanya identik dengan ceramah, tabligh, atau syiar, maka filsafat dakwah mencoba menjawab "mengapa" dan "bagaimana" dakwah itu dilakukan.

Sejarahnya bisa ditarik dari zaman Rasulullah SAW. Sejak beliau menerima wahyu, dakwah bukan sekadar ajakan, tapi ada metode, strategi, dan pertimbangan filosofis di dalamnya. Misalnya, ketika berdakwah di Mekah, Rasulullah menggunakan pendekatan sembunyi-sembunyi di awal, lalu beralih ke dakwah terbuka. Itu menunjukkan adanya pemikiran mendalam tentang kondisi sosial dan psikologis masyarakat saat itu.

Kemudian, di era para sahabat dan ulama klasik, kajian dakwah mulai dikaitkan dengan ilmu-ilmu lain, seperti ilmu kalam, tasawuf, bahkan filsafat Islam. Dari situlah benih-benih pemikiran filosofis tentang dakwah muncul.

Perkembangan Filsafat Dakwah

Dari masa klasik ke modern, filsafat dakwah semakin berkembang. Kalau dulu lebih fokus pada dasar-dasar teologis dan normatif, sekarang filsafat dakwah berkembang ke arah pendekatan ilmiah dan kontekstual.

  • Era klasik: Dakwah dipahami sebagai bagian dari kewajiban agama, titik beratnya pada tabligh dan penyampaian ajaran Islam.

  • Era pertengahan: Muncul pemikiran ulama yang mengaitkan dakwah dengan filsafat, misalnya Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ibnu Khaldun yang membahas masyarakat, etika, dan perubahan sosial.

  • Era modern: Filsafat dakwah semakin dipandang sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri, apalagi dengan munculnya perguruan tinggi Islam. Di sinilah filsafat dakwah mulai dipelajari secara akademis, bukan cuma praktik lapangan, tapi juga landasan teoritisnya.

Dosenku menekankan, bahwa perkembangan filsafat dakwah itu selalu bergerak seiring dengan perubahan zaman. Kalau dulu dakwah dilakukan dari mimbar ke mimbar, sekarang bisa lewat media sosial, podcast, atau bahkan TikTok. Tapi prinsip filsafat dakwah tetap sama: mencari landasan rasional, etis, dan strategis agar dakwah sesuai dengan kebutuhan manusia.

Refleksi Setelah Kuliah

Jujur, setelah kelas selesai aku merasa kayak baru saja "jalan-jalan" ke masa lalu sambil nyambungin ke masa sekarang. Ternyata filsafat dakwah itu bukan teori kosong, tapi fondasi supaya kita nggak asal berdakwah.

Aku jadi mikir, ternyata kuliah filsafat dakwah ini bukan cuma soal menghafal definisi, tapi juga mengajarkan cara berpikir kritis dan mendalam tentang dakwah. Jadi, kalau suatu saat aku terjun ke masyarakat, aku punya bekal bukan hanya "apa yang disampaikan", tapi juga "bagaimana" dan "mengapa" itu penting untuk disampaikan.

Hari ini capek sih, tapi worth it banget. Besok-besok kalau ada yang nanya, aku bisa bilang, "Eh, filsafat dakwah itu punya sejarah panjang lho, dan berkembang terus sampai zaman digital sekarang."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun