Mohon tunggu...
Bimantoro Widyadana
Bimantoro Widyadana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMAN 28 Jakarta | Kelas XI MIPA 2 | Absen 07

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Lima Sekawan: Memburu Kereta Api Hantu"

8 Maret 2021   21:04 Diperbarui: 8 Maret 2021   21:26 10560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas Buku

Judul buku: Lima Sekawan: Memburu Kereta Api Hantu

Pengarang: Enid Blyton

Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit pertama: 1948

Jumlah halaman: 248 halaman

Pengenalan

"Lima Sekawan: Memburu Kereta Api Hantu" adalah novel karya Enid Blyton bergenre misteri dan petualangan yang menceritakan tentang petualangan lima sekawan yang terdiri dari Julian, George, Dick, Anne, dan Timmy yang menyelidiki kereta api misterius tanpa masinis dan penumpang.

Sinopsis

Liburan musim panas, Julian, Dick, George, Anne, dan Timmy pergi berkemah bersama Pak Luffy, guru sekolah Julian dan Dick. Pada hari kedua berkemah, Anne yang sedang bersantai di pegunungan tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan segumpal asap mengumpul dari bawah tanah. Anne panik, dan langsung berlari menuruni gunung sambal bertieriak-teriak, dikiranya gunung akan meletus. Pak Luffy mendengar teriakan Anne dan menghampirinya, kemudian ia menjelaskan bahwa itu bukan gunung meletus, tetapi kereta api. Anne tidak mau menceritakan kejadian itu kepada teman-temannya karena malu bahwa ia mengira gunung itu akan meletus, padahal cuma kereta api saja.

Pada suatu hari, Lima Sekawan menaiki puncak bukit untuk mengisi waktunya di perkemahan. Mereka kaget saat menemukan rel kereta api, karena penasaran, mereka menyelidiki rel kereta tersebut dan bertemu dengan seseorang bernama Pak Sam. Pak Sam  meceritakan tentang kereta api hantu tanpa masinis yang membuatnya ketakutan dan bersembunyi di posnya. Pak Sam akhirnya mengusir Lima Sekawan dan mengatakan untuk tidak bermain di sekitar sini lagi. Dalam perjelanan mereka kembali ke perkemahan, mereka bertemu seorang pengembala biri-biri yang mengatakan bahwa rel kerata api tersebut sudah tidak dipakai selama 30 tahun, tetapi masih ada kereta api yang berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun