Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kematian Ruth Perry, Cermin Ketimpangan Sekolah Negeri dengan Swasta

23 Maret 2023   14:18 Diperbarui: 23 Maret 2023   14:22 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustra gambar. Ruth Perry  Kepala Sekolah Caversham Primary School. Photograph: Brighter Futures for Children (https://www.theguardian.com/)

Ruth Perry (53 th) kepala sekolah Caversham Primary School di Reading bunuh diri, 8 Januari 2023 setelah mendapatkan informasi bahwa sekolah yang dipimpinnya dinyatakan berstatus tidak memadai (inadequate) dari status "luar biasa" oleh Ofsted (Office for Standards in Education, Children's Services and Skills) Inggris. Ofsted adalah lembaga yang mengukur standarisasi selolah seperti Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BANS/M) di negara kita.

Publik Inggris memprotes kinerja Ofsed yang lebih mengedepankan tindakan menekan dengan memberi nilai sangat rendah terhadap sekolah yang sesungguhnya membutuhkan intervensi professional. Kematian Ruth Perry melahirkan gelombang protes yang disertai gugatan terhadap pemerintah untuk lebih peduli kepada sekolah privat (Swasta), dan agar penyelenggara sekolah tidak serta merta menjadikan penilaian pengawas sekolah sebagai kemutlakan.

Ilustrasi Gambar. Warga Inggris Protes atas sistem penilaian pendidikan (Sumber: Theguardian.com)
Ilustrasi Gambar. Warga Inggris Protes atas sistem penilaian pendidikan (Sumber: Theguardian.com)

Kematian Ruth Perry menyadarkan publik Inggris bahwa terdapat persoalan besar di dalam sistem pendidikan mereka. Berbagai analisis sebagai respon kematian Ruth Perry menghiasi media online. Potret "ketidakadilan dan support sistem yang tidak mendukung sekolah private. Kesejahteraan para pemimpin sekolah dan staf yang bekerja di komunitas pendidikan kurang mendapatkan perhatian" kata Dr. Mary Bousted. Mungkinkah sekolah-sekolah private (swasta) dibiayai oleh pemerintah seperti sekolah publik (negeri)?

Membaca artikel yang bertebaran di media Inggris menanggapi kematian Ruth Perry, penulis merasa terusik menyampaikan refleksi pentingnya memperhatikan (merawat) kesejahteraan pendidik  agar mereka bisa merawat kesejahteraan peserta didik.

Kurikulum Berpusat Pada Peserta Didik

Kurikulum Merdeka (sebenarnya juga kurikulum sebelumnya) selalu diarahkan agar pendidik menjadikan peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Peserta didik tidak boleh dijadikan objek di dalam proses pembelajaran.

Bagaimana pendidik mampu melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik? Program Merdeka Belajar telah meluncurkan berbagai strategi, antara lain guru dan kepala sekolah bisa belajar melalui Platform Merdeka Mengajar, melalui seri webinar, melalui narasumber praktik baik dari sekolah lain, melalui kerja sama dengan mitra pembangunan, dan melalui komunitas belajar.

Selain melalui peningkatan kompetensi pendidik, pembelajaran berpusat pada peserta didik harus didukung dengan lingkungan (ekosistem) yang mendukung antara lain sarana dan prasarana.

Apa yang disediakan Kemendikbudristek sangat positif dan luar biasa dampaknya jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan terus menerus. Sebuah pertanyaan refleksi-berdasarkan kasus Ruth Perry di atas- apakah pemangku kepentingan formal yang memiliki fungsi pemantauan standar mutu telah memastikan bahwa sistem pengembangan kompetensi pendidik berjalan dengan optimal? Apakah mereka mengetahui kesulitan/hambatan dan tantangan yang didadapi pendidik ketika strategi yang disediakan pemerintah tidak bisa dilaksanakan untuk peningkatkan kompetensi? Prosentase pendidik yang mengikuti pelatihan mandiri baik melalui PMM maupun webinar oleh komunitas belajar masih sangat rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun