Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Penilaian Sikap Peserta Didik Menentukan Kualitas Sekolah

23 Januari 2021   17:06 Diperbarui: 23 Januari 2021   17:18 4071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Guru Menilai Sikap Siswa Selama Proses Belajar (dokpri)

Penilaian Sikap 

Penilaian oleh pendidik adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik (Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 pasal 1). Dalam kaitan dengan penilaian sikap yang dimaksud adalah pengumpulan dan pengolahan informasi terhadap kecenderungan perilaku peserta didik (sebagai hasil pendidikan) baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Nah, dari pengertian tersebut, guru harus mengumpulkan indormasi sebagai data mengenai perilaku peserta didik. Perilaku ini adalah hasil dari pendidikan, untuk kemudian diolah. Dua hal yang menjadi catatan untuk guru. Pertama, perilaku peserta didik tersebut harus berdasarkan data dan fakta bukan opini atau "katanya" Karena itu guru harus punya catatan data tersebut dalam jurnal yang dibuat selama 1 semseter. Kedua, perilaku peserta didik ini adalah yang bersifat kecenderungan dalam arti paling menonjol. Paling menonjol itu bisa sangat positif bisa juga sangat negative. Dan itu terjadi berulang tidak hanya sekali. Karena bersifat berulang inilah maka perilaku yang dinilai merupakan hasil pendidikan. Penilaian sikap harus dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus selama 1 semester.

Misalnya seorang peserta didik terlibat perkelahian dengan teman satu kelas. Peristiwa ini terjadi satu kali dalam satu semester. Guru tidak boleh menggunakan peristiwa ini untuk menilai sikap peserta didik tersebut. Pasalnya perilaku ini bukan kecenderungan yang terjadi berulang kali. Kecuali guru telah melakukan pembinaan kemudian peserta didik masih terlibat perkelahian.

Tujuan Penilaian Sikap

Tujuan penilaian sikap bukan untuk menyatakan (menghakimi) peserta didik itu baik atau buruk tetapi untuk sebuah pembinaan sikap agar peserta didik mempunyai karakter yang baik. Nah, karena untuk melakukan pembinaan karakter, tindakan memarahi atau menghukum peserta didik yang bertindak keliru atau salah merupakan tindakan yang melanggar semangat pembinaan. Yang ada guru harus menasihati, bukan menghakimi dan menghukum.

Teknik Penialian Sikap

Ada dua Teknik yang harus digunakan untuk penialian sikap, teknik utama dan teknik penunjang. Teknik utama adalah observasi atau pengamatan. Teknik ini digunakan oleh pendidik selama pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Selain guru mata pelajaran, yang harus melakukan penilaian sikap adalah wali kelas dan guru bimbingan konseling. Pengamatan ini dilakukan selama 1 semester dengan menggunakan jurnal guru mata pelajaran. Jurnal ini dibuat oleh guru yang didalamnya berisi, waktu (hari dan tanggal), perilaku yang diamati, dan tindak lanjut.  Dari jurnal selama satu semester ini akan terlihat kecenderungan perilaku peserta didik. Berdasarkan jurnal ini guru mata pelajaran membuat penilaian sikap

Teknik penujang yang harus digunakan guru yaitu penilaian diri (self assessment) dan penilaian teman sebaya (peer assessment). Teknik ini digunakan untuk data konfirmasi hasil penilaian pendidik. Penilaian pendukung ini dilakukan minimal satu kali dalam satu semester. Agar peserta didik bisa melakukan penilaian diri dan teman sebaya, guru harus membuat panduan dalam bentuk lembar penilaian. Lembar ini bisa berbentuk ceklist (v) atau berbentuk skor (0-100). Refleksi bagaimana pendidik membuat penilaian sikap dapat juga Anda lihat melalui channel YouTube Two Minutes For Hope

Penilaian diri dan teman sebaya bermanfaat bagi peserta didik antara lain

  1. Menumbuhkan rasa percaya diri pada diri peserta didik. Peserta didik diberi kepercayaan untuk menilai dirinya dan orang lain secara objektif berdasarkan indikator yang sudah dibuat oleh guru
  2. Peserta didik belajar menghargai kemampuan dirinya sendiri dan kemampuan teman
  3. Peserta didik belajar menyadari kemampuan dan kelemahan dirinya
  4. Peserta didik belajar melakukan refleksi

Pelaporan Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan deskripsi. Predikat dalam penilaian sikap bentuknya A-B-C-D (sangat Baik-Baik-Cukup-dan Kurang). Kepala sekolah harus memastikan setiap guru mengerti dan bisa melakukan penilaian sikap secara benar. Penilaian sikap sangat menentukan kenaikan kelas dan kelulusan sekolah. oleh karena itu, kriteria kenaikan kelas dan kelulusan harus disosialisakan sebelum awal tahun pelajaran dimulai kepada warga sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun