Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Efektifkah Edukasi Online Membentuk Karakter Bangsa?

8 Januari 2016   11:48 Diperbarui: 8 Januari 2016   12:06 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Agustinus Masae Purwanto

[caption caption="Kursus Gratis Online"][/caption]

Pengantar

Membaca topik “Peranan edukasi online dalam pembentukan karakter bangsa” pikiran saya langsung meng-“iya” kan. Lalu pertanyaan berikut muncul: Seberapa efektif peranan itu diwujudkan? mengingat keberadaan internet bagai kotak Pandora yang tidak hanya berisi berkah tetapi juga kutuk. Muatan positif dan negatif yang dibawa internet selalu menjadi pro dan kontra justru dalam ranah pendidikan. Untuk meneropong efektifitas edukasi online dalam pembentukan karakter bangsa, saya akan mengulas hal- hal berikut ini:

  • Apa yang dimaksud edukasi online?
  • Konteks edukasi online di era digital
  • Tujuh Manfaat Edukasi Online Dalam Pembentukan Karakter Bangsa
  • Tiga Kelemahan Edukasi Online

 

1. Pengertian Edukasi Online

Menurut KBBI, “edukasi” berarti pendidikan. Pendidikan adalah aktivitas social yang memungkinkan manusia tetap ada dan berkembang (Thedore Brameld). Ciri dari pendidikan yaitu adanya perubahan dari tidak tahu menjadi tahu; dari tahu sedikit menjadi tahu banyak; dari tidak bisa menjadi bisa; atau dari bisa menjadi mahir. Sedangkan istilah “online” menunjuk pada “keadaan konektivitas”, yaitu suatu keadaan dimana komputer dapat saling bertukar informasi karena sudah terhubung (Wikipedia). Dengan demikian edukasi online dapat diartikan sebagai aktivitas social yang mengupayakan manusia berkembang baik pengetahuan maupun ketrampilannya dengan menggunakan internet (konektivitas) sebagai sarana dan media utama.

Muatan edukasi online adalah sembarang pengajaran dan pembelajaran yang tujuannya melatih siswa/mahasiswa/masyarakat (users) lebih mandiri dan bertanggung jawab. Persebaran muatan untuk ranah kognitif, afektif dan skills/ketrampilan (psikomotor) dalam edukasi online tidak distandarisasi oleh institusi, melainkan tergantung pada sumber pengajarnya (uploader). Dengan demikian, edukasi online lebih luas cakupannya dibandingkan pendidikan formal sekolah.

 

2. Konteks Edukasi Online Di Era Digital

Konteks ini sangat penting karena akan menentukan efektifitas edukasi online dalam pembentukan karakter. Kita tahu edukasi online marak pada era digital, yaitu era di mana manusia hidup dan menghayati hidup dalam konteks budaya digital. Kehadiran teknologi digital telah mengubah karakteristik budaya, perilaku dan cara seseorang bekomunikasi. Berdasarkan pada kemampuan melek digital, ada 3 macam generasi. Generasi X kelahirannya sebelum tahun 80-an; kemudian disusul generasi Y yang kelahiran 1981-1995 dan kemudian generasi Z yang kelahirannya setelah tahun 1995. Generasi Y dan Z sangat familiar dengan era digital. Sedangkan generasi X tentu berbeda dalam mereaksi teknologi digital dibanding dua generasi berikutnya. Dua generasi terakhir ini terutama generasi Z merupakan generasi yang sebagian besar hidupnya mengandalkan teknologi komunikasi. Dalam semua aktivitasnya, mulai dari bangun tidur sampai mengerjakan tugas sekolah dan kuliah, berinteraksi dan berkomunikasi, mereka tidak lepas dari teknologi digital.

Dalam konteks ini edukasi online manjadi cara yang sangat efektif bagi generasi Y dan Z. Mereka akan lebih aktif dan kreatif dengan digital. Berbagai informasi secara mudah dan cepat diserap secara online. Oleh karena itu, edukasi yang dilakukan secara online akan lebih efektif bagi mereka dibandingkan proses yang dilakukan secara tradisional/offline. Edukasi online bagi generasi ini jelas mempunyai peran yang besar sekaligus cara yang efektif dalam pembentukan karakter jika dibandingkan bagi generasi sebelum tahun 80-an.

 

3. Karakter Bangsa

Bicara tentang karakter bangsa, tentu harus jelas dan spesifik. Jika tidak jelas dan spesifik, kita akan jatuh pada wacana yang tidak ada arah. Bagi saya karakter bangsa adalah jati diri suatu bangsa, yakni nilai-nilai luhur budaya yang dihidupi bangsa Indonesia yang mencirikan sekaligus membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Nilai-nilai tersebut menjadi focus pembangunan karakter (character building) dalam rancangan kurikulum pendidikan nasional yang disebut Kurikulum 2013. Dalam kehidupan berbangsa, pembangunan karakter bangsa dikemas dalam tagline “Revolusi Mental”. Mental bangsa harus berubah secara signifikan, dan untuk itu pemerintah memiliki grand disain character building yang diintegrasikan dalam semua bidang kehidupan. Karakter itu antara lain semangat gotong royong (kerja sama), semangat bekerja keras, mencintai alam lingkungan, sikap hidup sederhana, bertanggung jawab, integritas diri (jauh dari KKN, termasuk disini adalah nilai kejujuran). Karakter lain yang terus digaungkan pada generasi kini adalah semangat kewirausahaan (entrepreneurship)

 

4. Kredibilitas Sumber Informasi 

Salah satu faktor yang memengaruhi efektifitas edukasi online dalam pembentukan karakter adalah kredibilitas sumber atau kredibilitas pengajar/tutor. Kredibilitas ini sangat mengingat internet adalah dunia maya yang terbuka luas. Setiap orang bisa memposting informasi baik secara tertulis maupun dalam format video. Tidak ada pihak yang bisa memfilter secara ketat. Akibatnya, internet menjadi medan bebas bagi pertempuran pengaruh informasi positif dan negative; membangun kemanusian atau menyesatkan kemanusiaan. Anda harus kritis terhadap informasi diinternet. Informasi sebagai materi kursus/pembekalan/edukasi online yang baik adalah informasi yang berasal dari sumber yang kredibel, yakni tokoh atau ahli pada bidangnya, yang hidupnya telah terbukti memberi manfaat positif bagi perkembangan masyarakat. Anda dapat mengetahui sumber yang kredibel dari profile diri yang ditampilkan pada halaman “Tentang Kami” pada setiap situs edukasi online yang ingin Anda ikuti.

 

5. Tujuh Manfaat Edukasi Online Dalam Pembentukan Karakter Bangsa

Setelah menguraikan secara singkat pembatasan edukasi online, lalu memetakan konteks edukasi online di era digital, dan meneropong kulifikasi karakter bangsa, serta menegaskan pentingnya kredibilitas sumber informasi dalam edukasi online, sekarang saya akan paparkan 7 manfaat edukasi online dalam pembentukan karakter bangsa. Anda bisa manambah atau bahkan memperdalam secara pribadi jika Anda meragukan 7 hal berikut ini karena sudut pandang yang berbeda. Tujuh manfaat edukasi online tersebut adalah:

  1. Edukasi online dengan bantuan internet menyediakan ribuan informasi yang dapat diambil dengan sangat mudah. Anda bisa meraih informasi sebanyak-banyaknya, dan mengolah menjadi data yang berguna untuk perkembangan hidup. Luasnya wawasan Anda tidak lagi ditentukan oleh besarnya modal uang, melainkan oleh besarnya kemauan untuk berkembang.
  2. Edukasi online sangat murah dan bahkan ada yang gratis. Jargon “informasi mahal” itu dulu. Sekarang informasi itu sangat murah. Pengetahuan itu bukan lagi menjadi barang mewah yang hanya bisa dimiliki oleh kelompok tertentu, kaum “the haves”. Rakyat jelata dan kaum papa bisa mendapatkan informasi dengan sangat mudah dan murah. Terdapat banyak situs edukasi online yang sangat murah, dan bahkan kursus gratis online yang sangat berkualitas, baik dari sisi konten maupun pengajar atau tutornya.
  3. Edukasi online, efektif dan efisien. Edukasi online dengan bantuan internet telah menyatukan jurang pemisah jarak antar benua menjadi sangat dekat bahkan terkadang lebih dekat daripada saudara kembar. Ketika dahulu pendidikan hanya bisa dilakukan secara tatap muka, sekarang tidak demikian. Anda bisa belajar tanpa harus ketemu dengan guru/dosen/tutor secara langsung. Anda bisa mengikuti edukasi online melalui media social seperti chatting, IG, dan video atau video call, dan lain-lainnya. Ini sungguh efektif mengingat begitu fleksibelnya edukasi online sehingga Anda bisa melakukan dari mana saja, termasuk dari tempat tidur Anda. Tidak perlu terjebak macet, atau menghabiskan waktu untuk perjalanan mencapai tempat pendidikan. Waktu edukasinya pun bisa disesuaikan dengan waktu Anda. Materi dan pembelajaran dalam bentuk powerpoint dan video dapat diunduh dan disimpan untuk kemudian diputar sesuai keinginan Anda.
  4. Peminatan lebih terfokus. Edukasi online memungkinkan Anda belajar sesuai dengan minat Anda. Saat saya berminat belajar menulis buku, saya mengikuti kuliah online menulis buku; ketika saya ingin menghasilkan uang dari internet, saya belajar internet marketing; ketika saya ingin meningkatkan kemampuan public speaking atau mengembangkan kemampuan kewirausahaan, semua telah disediakan dalam edukasi online. IndonesiaX adalah salah satu situs edukasi online yang memberikan kursus online gratis secara professional. Pemilihan topik edukasi online sesuai peminatan Anda sendiri tentu saja akan mendorong diri Anda lebih serius mengikuti proses edukasi. Ini berbeda ketika Anda ikut sekolah tradisional secara tatap muka yang menuntut setiap siswa mengambil semua subjek pelajaran, walau terkadang Anda tidak berminat pada salah satu atau beberapa subjek pelajaran.
  5. Dosen pun bisa dipilih. Kursus online memungkinankan Anda untuk memilih dosen/pengajar/tutor. Salah satu kursus online yang saya ikuti pertama-tama karena saya tertarik pada kualitas dan kredibilitas sang pengajar.
  6. Edukasi online lebih interaktif dibandingkan belajar tradisional di kelas. Kelas online sejauh saya ikuti jauh lebih interaktif dan dinamis dibandingkan dengan kelas tradisional. Saya bisa berdiskusi panjang lebar dan tanpa rasa malu menyampaikan gagasan kepada sesama peserta maupun kepada pengajar. Kelas online sungguh kelas yang hidup, dan merangsang ide/kreativitas peserta karena ruang yang sangat bebas untuk berdebat. Di dalam kelas edukasi online terjadi murid yang guru dan guru yang murid. Sama-sama belajar dan sama-sama diperkaya.
  7. Sertifikat/ijazah karena kompetensi. Nah yang satu ini juga memberi poin tambahan bagi kelas edukasi online. Edukasi online tidak pertama-tama mengutamakan sertifikat sebagai ukuran kompetensi. Para siswa/mahasiswa mengikuti edukasi online biasanya dimotivasi oleh keinginan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan. Motivasi intriksik ini menjadi pendorong utama. Sementara pada sekolah tradisional sering didorong sebatas pada perolehan selembar kertas ijazah atau sertifikat sehingga sering kali kurang memedulikan kompetensi yang dicapai. Sertifikat yang Anda peroleh pada edukasi online karena Anda telah berhasil menguasai pengetahuan dan ketrampilan. Untuk mendapatkan sertifikat Anda pun harus melalui tahap pengujian.

 

6. Tiga Kelemahan Edukasi Online

Tujuh manfaat edukasi online diatas tidak boleh menuntup mata kita untuk mengakui adanya kelemahan dari model edukasi online. Sisi lemah tersebut antara lain;

  1. Tidak adanya tatap muka membuat interaksi eduksi online sering tidak seimbang. Artinya, keaktifan atau interaktif yang saya sebut pada bagian manfaat diatas ditentukan oleh komunikan (user/siswa). Komunikan yang memegang kendali dalam kelas edukasi online, sementara komunikator (tutor) berperan sebagai uploader yang berfungsi sejauh user memakainya. Komunikasi ini saya sebut sebagai interaksi yang tidak seimbang.
  2. Bersifat mekanistik. Karena menggunakan perangkat utamanya teknologi maka proses edukasi online bersifat mekanistik, dan kurang dialogis. Artinya, proses yang terjadi adalah proses procedural modulasi yang telah disusun secara mekanis dalam program yang mirip robotic. Ketika Anda tidak aktif merespon, akibatnya adalah tidak terjadi dialog. Sekali lagi peran user sangat penting dalam proses terjadinya edukasi diologis. Dinamika kelas edukasi online sekali lagi ditentukan oleh respon positif user. Kedalaman materi, dan penguasaan modul sangat ditentukan user.
  3. Minim transfer nilai. Edukasi selain sebagai transfer of knowledge dan transfer of skills juga transfer of values (transfer nilai). Pada edukasi online transfer nilai dari tutor kepada siswa/user sangat minim karena tidak adanya tatap muka dan dialog langsung secara verbal. Padahal transfer nilai ini hanya mungkin terjadi secara maksimal melalui kelas yang mempertemukan secara fisik antara pengajar dengan siswa. Dilalog kognitif dan afeksi/emosi/nilai akan berlangsung secara langsung dalam kelas trandisional. Dalam hal seperti ini apa yang pernah dikatakan pakar pendidikan menjadi benar: “secanggih apapun teknologi, tidak akan bisa menggantikan peran guru dalam transfer nilai”

 

Penutup

Kehadiran internet telah membawa perubahan besar dalam kehidupan dan budaya masyarakat kita. Perubahan yang terjadi tidak bisa dihindari karena yang langgeng adalah perubahan itu sendiri, seperti kata filsuf Yunani Herakleitos “panta rhei kai uden menei” (semua mengalir dan tidak ada sesuatu pun yang tinggal tetap). Edukasi online adalah revolusi cara belajar. Kendati seperti kotak pndora ada manfaat positif dan negatif; tentu harus bijksana bersikap. Yakni memanfaatkan untuk membangun karakter generasi bangsa dan berusaha memperkecil kelemahan yang ada, yakni dengan membuat program reunian atau istilah yang sering dipakai adalah kopdar (kopi darat). Tentu momen pertemuan kopi darat akan menjadi momen yang memperkuat perjalinan emosi kelas online diantara siswa dan pengajar sebagai bagian dari transfer nilai diantara semua pihak yang terlibat, baik itu antar siswa (users) maupun siswa dengan pengajar/tutor. Menggunakan teknologi digital internet untuk saat ini adalah kemutlakan bial berkehandak merangkul generasi yang lahir di era digital. Saat ini semua agama dan tokoh agama menggunkan teknologi digital untuk menyebaran ajaran agama. Tidak ada satu pun agama yang mengabaikan peran penting digital dalam pesebaran ajarannya. Jika semua agama yang bergerak pada ranah rohani saja saat ini menyebarkan ajaran suci Tuhan secara online, tentu kita semua sepakat dan menyambut dengan gembira edukasi online yang ambil peranan dalam pembentukan karakter bangsa. Saya pun yakin, di surga Tuhan melakukan pencatatan atas perilaku baik dan buruk manusia juga secara online…siapa yang tahu?

 

 

Sumber:

  1. Hidup di Era Digital: Gagasan Dasar dan Modul Katekese, Komisi Kateketik KWI, Kanisius, Jogyakarta, 2015
  2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
  3. https://id.wikipedia.org/w/index.php?search=arti+edukasi&title=Istimewa%3APencarian&go=Lanjut
  4. http://www.m-edukasi.web.id/2012/11/pengertian-e-learning.html 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun