Mohon tunggu...
Bilqis librizky
Bilqis librizky Mohon Tunggu...

MAHASISWI ILMU PSIKOLOGI UNMER MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fase Laten dan Genital

29 April 2015   23:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:32 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

FASELATEN & GENITAL

Hello guys kita ketemu lagi difase Laten & Genital, kedua fase ini adalah lanjutan fase 1 – 3 yang sudah saya tulis. Kali ini saya akan membahas secara singkat tentang kedua fase tersebut.Pertama kita akan membahas tengtang Fase Laten (diam) terjadi diusia 5/6 – 12/13 tahun, fase ini penguatan super ego oleh orang tua, pada fase ini tidak ada zona erogen lagi phallis/penis zona erogen dewasa letaknya berada pada alat kelaminya bukan lagi mulutnya karena pusatnya kenikmatannya dikelamin. Semua gejala – gejala dimasa oral, anal, dan phallic sudah mulai meredah, karena telah dinetralkan oleh fase laten atau diam. Maka anak tersebut akan lebih cenderung diam tidak seaktif seperti dimasa sebelunya. Dimasa diamnya ini sang anak belajar tentang bagaimana interaksi social, intelektual, dan juga keterampilan atau bisa disebut proses sublimasi. Dimasa ini jugaanak akan menjadi anak yang sangat penurut . Fase kedua yaitu Genital terjadi diusia 12/13 – tak ada batasannya,pada fase ini pemunculan kembali hasrat seksual yang kuat pada lawan jenis. Tahap awal focus hanya pada kebutuhan individu, kepentingan dan kesejahteraan tumbuh selama tahap ini, tujuannya untuk menetapkan keseimbangan antara berbagai bidang kehidupan.

Selamat membaca guys, kalian boleh comen atau menambahkan jika ada yang kurang dari tulisan diatas. Terimakasih, sampai ketemu dilain waktu…

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun